Neng Daysi, Nasi Herbal Bawang Dayak Siap Saji

Neng Daysi, Nasi Herbal Bawang Dayak Siap Saji

LIMA Mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) menggunakan campuran kandungan ektstrak bawang dayak sebagai salah satu inovasi pangan fungsional kaya manfaat. Sampai saat ini, nasi merupakan bahan makanan pokok yang tidak bisa dilepaskan dari mayoritas kebutuhan makanan masyarakat khususnya di Indonesia. Belum makan kalau belum makan nasi. Kata-kata inilah yang ada dalam pola pikir masyarakat, di mana nasi merupakan sumber karbohidrat terbaik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nasi putih adalah salah satu makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, sehingga seseorang yang mengkonsumsi nasi putih secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah berkaitan dengan nutrisi yang terkandung didalamnya. Tentu saja hal ini akan berisiko terhadap metabolisme tubuh antara lain seperti penyakit diabetes, meningkatkan berat badan, dan berisiko penyakit jantung. Salah satu faktor yang dapat menurunkan Indeks Glikemik tersebut adalah zat antigizi, misalnya asam fitat dan tanin (Thompson et al. 1984; Rimbawan dan Siagan 2004). Di mana senyawa tanin telah banyak ditemukan diberbagai jenis tanaman di Indonesia dan salah satunya terdapat pada tanaman Bawang dayak. Bawang dayak merupakan tanaman khas dari Kalimantan Tengah. Secara empiris, tanaman ini digunakan masyarakat Dayak sebagai obat tradisional. Khasiat bawang dayak yang telah diketahui diantaranya seperti Antikanker, antioksidan, antimikroba, antifungal, antivirial dan antiparasitik (Hara et al, 1997). Akan tetapi, khasiat dari Bawang dayak ini masih sedikit orang yang mengetahuinya. Pengolahan nasi di Indonesia masih dibilang terbatas dengan menggunakan cara-cara konvensional, hal ini mendorong adanya modernisasi dalam pengolahan beras yaitu diantaranya adanya nasi cepat matang. Modernisasi ini tidak hanya dalam pengolahan nasi, tetapi juga adanya pengoptimalan nilai gizi dan meningkatkan selera makan masyarakat. Namun, dalam praktiknya, pengolahan nasi secara konvensional memakan waktu yang cukup lama sehingga dibutuhkan inovasi  untuk mengefesiensikannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, Lima Mahasiswi Universitas Padjadjaran (UNPAD) Jatinangor-Sumedang yaitu Novi Dwi Apriliani (Farmasi 2015), Fadhila Ridwan (Matematika 2015), Ika Rohani (Administrasi Publik 2015), Belinda Dwi Astuti (Agribisnis 2015) dan Listya Cahyaningtyas (Administrasi Pemerintahan 2017) telah berhasil menemukan salah satu inovasi pangan fungsional kaya manfaat dengan menggunakan campuran ekstrak bawang dayak. Produk tersebut diberi nama Neng Daysi yang merupakan singkatan dari Nasi Herbal Bawang dayak Siap Saji. Neng Daysi merupakan kombinasi antara beras dengan ekstrak bawang dayak. Produk ini lahir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat khususnya di Indonesia. Selain itu, neng daysi ini juga mampu untuk mengoptimalkan fungsi dari nasi itu sendiri serta memperbaiki pola konsumsi pangan yang lebih baik. Neng Daysi berwarna kemerahan dengan aroma rempah yang sangat khas sehingga mengundang selera makan. Produk ini terdiri dari beras cepat saji dan pelengkap lainnya yaitu seperti Pouch herbal (berisi bawang dayak, daun salam, sereh dan daun jeruk purut), kerupuk, dan bawang goreng. Dalam segi penyajian waktunya pun cukup efisien yaitu 3 kali lebih cepat dari pada penyajian nasi pada umumnya dan dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama meski tanpa bahan  pengawet.  Dengan produk Neng Daysi ini, diharapkan dapat menjawab masalah kebutuhan pangan yang sehat dan praktis dan melalui produk ini juga diharapkan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan jauh dari penyakit. Sekitar awal Agustus lalu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, mengeluarkan surat no 2288/B3.1/KM/2018 yang menetapkan Neng Daysi sebagai salah satu peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 tahun 2018 dalam kategori Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Surat Kemenristekdikti tersebut sekaligus menjadikan Neng Daysi sebagai salah satu dari tiga Jawara Unpad yang lolos di kancah nasional.  Pimnas akan diselenggarakan di Universitas Negeri Jogjakarta pada tanggal 28 Agustus-2 September 2018 yang diikuti oleh sebanyak 440 tim dari 136 perguruan tinggi di Indonesia. Menurut Dr Ade Zuhrotun MSi Apt selaku pembimbing, Neng Daysi merupakan inovasi pangan fungsional yang layak untuk dikembangkan. Produk ini merupakan kombinasi bawang dayak yang telah terbukti baik secara empiric maupun hasil penelitian berkhasiat sebagai obat, serta pengolahan nasi modern yang memenuhi standar nasi siap saji namun tetap bernutrisi. Pada akhirnya, Neng Daysi merupakan solusi bagi program Indonesia Sehat yang dicanangkan pemerintah. Sebagai persiapan menuju Pimnas nanti, seluruh jawara Unpad termasuk tim Neng Daysi akan mengikuti program pemantapan pada tanggal 13-15 Agustus 2018 yang bertempat di Unpad Training Centre (UTC), Jalan Ir H Djuanda, Bandung. Kita doakan semoga Neng Daysi dan Jawara Unpad lainnya bisa memboyong Medali Pimnas. Amin. (*) *Penulis adalah Anggota Tim Neng Daysi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: