Perbedaan yang Penuh Perjuangan

Perbedaan yang Penuh Perjuangan

TERNYATA masalah perbedaan itu bukan hanya waktu sehari setelah Mina. Sejak di Madinah pun sudah ada persoalan. Gara-gara Zulhijah di Arab maju sehari dengan Indonesia, ada beberapa program yang berubah. Ada peraturan pemangku Madinah, jamaah haji harus sudah meninggalkan kota ini pada tanggal 6 Zulhijah. Menurut kalender Indonesia 6 Zulhijah itu pada hari Jumat, 17 Agustus. Sementara menurut kalender Arab Saudi, 6 Zulhijah pada 16 Agustus. Ada dua masalah di Madinah dari perbedaan itu. Pertama soal hotel. Sebagian travel menjadwalkan baru check out pada tanggal 17 Agustus. Atau 6 Zulhijah ala Indonesia. Sementara 6 Zulhijah versi Arab itu tanggal 16 Agustus. Jika benar-benar tanggal 16 Agustus, agak merepotkan pihak penyelenggara haji khusus. Itu artinya harus menambah akomodasi sehari di hotel transit di Makkah sebelum hari Arafah. Juga membuang waktu sehari di Madinah. Yang kedua soal program Arbain. Sebagian travel haji khusus menjanjikan program Arbain kepada jamaahnya. Yakni salat wajib 40 kali berturut-turut di Masjid Nabawi, Madinah. Program ini tidak akan tercapai. Sebab, harus maju sehari meninggalkan Madinah. Arbain pun terancam gagal. Tapi beberapa pihak travel sedang berupaya untuk tetap seperti jadwal semula. Meninggalkan Madinah 6 Zulhijah versi Indonesia bukan versi Madinah. Sudah ada sinyal, namun belum ada jaminan kepastian. Terburuk, jamaah pun diminta bersiap meninggalkan Madinah pada 6 Zulhijah versi Arab Saudi. Tentu hal ini menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara haji khusus. Mengakhirkan waktu di Madinah menjelang haji harus setidaknya toleransi waktu sehari. Untuk mengantisipasi jika terjadi perbedaan waktu Zulhijah antara Indonesia dan Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: