Soal Kekeringan, Swasta Jangan Tutup Mata

Soal Kekeringan, Swasta Jangan Tutup Mata

KUNINGAN – Ketika pemerintah daerah berupaya keras mengatasi kekeringan dengan mengirimkan air bersih ke lokasi warga terdampak bencana, justru pihak swasta seolah-olah masih tutup mata terhadap persoalan tersebut. Pasalnya, hingga kini belum terdengar pihak swasta memberikan bantuan air bersih ke lokasi kekeringan, khususnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang air minum. “Saya pikir kalau pemerintah daerah sudah membuat langkah-langkah konkret ya untuk mengatasi kekeringan. Misalnya saja dengan pengiriman air bersih oleh PDAM Kuningan, belum lagi BPBD Kuningan, Dinas Sosial bahkan Polres Kuningan juga turun tangan atasi bencana di sejumlah desa terdampak kekeringan,” ucap pengamat sosial, Boy Sandi Kertanegara kepada awak media, Jumat (17/8). Menurut dia, saat pemerintah daerah bergerak untuk mengatasi persoalan kekeringan yang menimpa warga Kabupaten Kuningan, di sisi lain peran swasta justru belum nampak terlihat. Padahal swasta juga memiliki tanggung jawab sosial ketika ada bencana kekeringan menimpa masyarakat Kuningan, khususnya bagi perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan. “Lihat saja sekarang, pemda mendorong PDAM Kuningan bergerak melakukan upaya mengatasi masalah kekeringan. Namun saya pikir, langkah ini tidak akan cukup jika ancaman kemarau ini begitu panjang. Maka kita dorong juga, kalau bisa pemda mendorong swasta yang bergerak di bidang eksplorasi air, kan banyak tuh pabrik-pabrik air kemasan di Kuningan, nah mereka (perusahaan air minum, red) didorong untuk bersama-sama memikirkan persoalan ini,” ungkapnya. Sebab perusahan swasta di Kabupaten Kuningan jangan hanya mencari keuntungan dari usahanya saja, namun juga memikirkan bagaimana mencari solusi dan membantu warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Kuningan. “Jangan hanya berpikir soal mencari keuntungan saja, tapi kontribusi kepada masyarakat Kabupaten Kuningan terabaikan. Misalnya apapun bantuan itu, apakah dana CSR (Corporate Social Responsibility) atau bukan, yang penting perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang air minum, coba deh ikut memikirkan persoalan ini, sebab ancaman kekeringan sudah cukup meluas dan berpotensi berlangsung cukup lama,” tegas dia. Dia meyakini, semua owner atau pemilik perusahaan air minum memiliki nurani yang baik dan berjiwa sosial tinggi. Oleh sebab itu, tak akan kesulitan pula jika bantuan datang dari pihak-pihak swasta khususnya perusahaan yang bergerak di bidang air minum. “Saya yakin owner perusahaan swasta juga punya nurani lah, jadi enggak susah juga mungkin kalau turut membantu masalah kekeringan. Sebab kalau pemda tidak mendorong pihak swasta, mungkin PDAM enggak ada masalah lah tapi kan ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh PDAM dan juga pemerintah daerah. Mungkin saja target PDAM tidak tercapai sepenuhnya, pasti juga akan terjadi pembengkakan anggaran, maka saya pikir pemda harus mendorong pihak swasta yang bergerak di bidang perusahaan air untuk memikirkan permasalahan kekeringan ini,” tutupnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: