Wajah Kota Cirebon Tercoreng Semrawutnya Kabel

Wajah Kota Cirebon Tercoreng Semrawutnya Kabel

Pada abad XIII Kota Cirebon ditandai dengan kehidupan yang masih tradisional. Dan, menurut Manuskrip Purwaka Caruban Nagari, pada abad XIV di pantai Laut Jawa ada sebuah desa nelayan kecil bernama Muara Jati. Kemudian, berkembang pesat menjadi pusat penyebaran dan Kerajaan Islam terutama di wilayah Jawa Barat. Kemudian setelah penjajah Belanda masuk, dibangunlah jaringan jalan raya darat dan kereta api sehingga mempengaruhi perkembangan industri dan perdagangan. Periode tahun 1910-1937, Berdasarkan Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370,  kota Cirebon disahkan menjadi Gemeente Cheirebon dengan luas 1.100 Hektar dan berpenduduk 20.000 jiwa. Tahun 1942, kota Cirebon diperluas menjadi 2.450 hektar dan tahun 1957 status pemerintahannya menjadi Kota Praja dengan luas 3.300 hektar, setelah ditetapkan menjadi Kotamadya tahun 1965 luas wilayahnya menjadi 3.600 hektar. Sejak 1967, wilayah Kota Cirebon sampai saat ini seluas 3.735,82 hektar. Terbagi dalam 5 kecamatan dan 22 kelurahan. Berdasarkan amatan radarcirebon.com,  konsep penataan ruang dan wilayah yang ideal berdasarkan undang-un­dang serta Peraturan Dae­rah (Perda), me­mang menjadi persoalan serius bagi kota-kota be­sar di Indonesia, termasuk kota Cirebon. Perenca­na­an yang ku­rang matang dan terlalu di­­pak­sakan, hing­ga rendahnya kualitas SDM dalam me­ngusung konsep tata ruang, membuat wa­jah kota semakin am­bu­radul. Memperhatikan Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kota Cirebon sebagaimana diatur Perda Kota Cirebon Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cirebon Tahun 2011-2031, cukup jelas. Bahwasannya, peraturan tersebut bertujuan mewujudkan Kota Cirebon sebagai pusat kegiatan nasional dan pusat pelayanan regional berbasis perdagangan dan jasa. Peta Kawasan Strategis Kota Cirebon Peta Rencana Jaringan Air Minum Kota Cirebon Peta Rencana Jaringan Listrik Kota Cirebon Peta Rencana Sistem Transportasi Kota Cirebon Peta Guna Lahan Eksisting Kota Cirebon Ironisnya, masih ditemukan kondisi kabel-kabel yang melintang di sepanjang jalan kota Cirebon, sangat semrawut. ‎Selain mengotori wajah kota, keselamatan warga juga terancam karena kabel yang centang perenang tersebut. \"\" Kabel-kabel tampak saling terlilit tak beraturan di beberapa kawasan kota Cirebon Di beberapa titik lain, kabel bukan lagi merentang di antara tiang, tetapi ‎terjun menjuntai nyaris mendekati permukaan trotoar. \"Berantakan, kurang perhatian,\" ucap Asep, Warga Pekiringan yang bekerja di Kesambi. Asep mengaku tak mengerti kenapa kondisi kabel yang berantakan seperti luput dari perhatian pemerintah. Padahal, kawasan itu merupakan jantung kota Cirebon dan menjadi pusat perekonomiannya. \"Wilayah kota tapi gini,\" tutur Asep. Dia berharap, Pemerintah Kota Cirebon memperbaiki kesemrawutan tersebut dengan memindahkan kabel ke bawah permukaan tanah. Menurut dia, pemasangan kabel yang berantakan berbahaya bagi warga yang melintasi jalan.***      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: