Tangkapan Sepi, 90 Persen Nelayan Mundu Alih Profesi Jadi Peternak Kerang

Tangkapan Sepi, 90 Persen Nelayan Mundu Alih Profesi  Jadi Peternak Kerang

CIREBON- Ada yang berbeda dari pelaksanaan pesta laut tahun ini di Desa Mundu Pesisir. Pasalnya, pelaksanaan pesta laut digelar dalam suasana hasil tangkapan laut yang cenderung sepi. Kondisi tersebut sudah terjadi kurang lebih selama dua bulan. Praktis, banyak nelayan yang kini dalam kondisi kesulitan secara ekonomi. Penegasan itu disampaikan Ketua Panitia Nadran 2018, Idris saat ditemui Radar, kemarin. Menurutnya, hasil tangkapan yang terus menurun, terjadi karena angin kumbang yang sudah menerjang Cirebon lebih dari dua bulan. “Kita saat ini sedang dalam masa sulit. Hampir dua bulan tangkapan ikan kita turun drastis, bahkan nyaris tidak ada. Ini karena faktor angin kumbang. Ombak di laut begitu tinggi, hingga menyulitkan nelayan dalam mencari ikan,” ujarnya. Diterangkan Idris, saat ini di Desa Mundu Pesisir ada tiga blok kampung nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut, yakni Blok Karang Glindingan, Blok Karang Ketapang dan Blok Karang Rembang. Otomatis, ketika angin kumbang tak kunjung reda, terpaksa beralih ke budidaya kerang hijau. “Hampir 90 persen. Karena mencari ikan dan rajungan semakin sulit, kita sementara waktu membuat keramba dan melakukan budidaya kerang hijau. Hasilnya lumayan, cukup untuk menutup kebutuhan dapur,” imbuhnya. Angin kumbang sendiri menurut Idris, biasanya paling lama akan berakhir di bulan Agustus. Namun dengan kondisi yang ada sekarang, ia tidak bisa memprediksi kapan angin kumbang akan mulai reda. “Biasanya kalau untuk angin kumbang, selesainya di Agustus. Tapi sekarang saya belum tahu. Belum ada tanda-tanda bakal reda. Ya kita berdoa saja semoga Agustus ini angin kumbangnya reda,” jelasnya. Dalam pelaksanaan pesta laut 2018 di Desa Mundu Pesisir, acara perdana dibuka dengan arak-arakan, mengambil rute dari Balai Desa Mundu menuju Perbatasan Kota. Selanjutnya, acara kembali diisi dengan pementasan seni dan budaya berupa pertunjukan wayang dan beberapa acara hiburan lainnya. “Ini dana swadaya, dibantu beberapa sponsor dan donator. Pesertanya seluruh warga Mundu Pesisir, khususnya dari kampung nelayan yang ada di Mundu,” tutur warga lainnya, Rosid. Ditambahkannya, dalam momentum pesta laut kali ini, harapan dari masyarakat mayoritas masih sama, yakni diberikan keselamatan saat bekerja, hasil tangkapan yang melimpah dan tidak ada bencana. “Mudah-mudahan kita semua diberikan keselamatan, dihindarkan dari bencana dan hasil laut kembali melimpah,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: