Selamat! 12 Orang Calon Mahasiswa Terima Beasiswa Kuliah ke Tiongkok
CIREBON–Sedikitnya 12 orang putra dan putri asal Cirebon mendapatkan beasiswa kuliah ke Tiongkok. Penerima beasiswa bersama orang tua mendapatkan arahan dan pembinaan dari Mandarin Studi Center (MSC). Lembaga yang mendapat kewenangan melakukan seleksi. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan para mahasiswa yang sudah terlebih dahulu mendapatkan beasiswa. Komisaris Mandarin Studi Center Liem Mulyadi mengatakan, sejak 2004 mendapatkan kuota beasiswa ke Tiongkok. Pada tahun 2004 sampai 2012, kebanyakan mengambil beasiswa untuk calon guru. \"Jadi mereka dididik di sana pulang bisa jadi guru bahasa mandarin. Sejak 2012 kita gak semua jadi guru. Ada yang ambil IT, kedokteran, sampai ada akupuntur, dan pariwisata,\" ujar Liem kepada Radar Cirebon. Beasiswa ini diberikan dari Pemerintah Tiongkok untuk warga Indonesia. Total kuotanya 15 ribu orang. Di Cirebon sendiri, tahun ini mendapat kuota sekitar 12 orang. Lebih banyak dari tahun lalu. \"Kita juga mulai menggencarkan anak-anak kuliah di sana balik ke sini, agar bisa membangun Cirebon. Tujuannya itu yang penting,\" tandas Liem. Rencananya kedua belas calon mahasiswa itu akan berangkat mulai bulan September dan Oktober. Bergantung dari universitas masing-masing. Karena mereka tersebar di beberapa universitas dan beberapa kota. \"Kita hanya berusaha supaya anak-anak bisa mendapatkan jatah beasiswa untuk belajar di sana,\" jelasnya. Untuk mendapat beasiswa itu, sebenarnya persyaratannya cukup mudah. MSC sendiri dipercaya untuk menyeleksi anak-anak yang mau benar-benar belajar. Selain itu, prioritas yang diutamakan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Persyaratan lain sebenarnya juga lebih mudah tahun ini. Sebab persyaratan SK Level 4 diberikan kemudahan tahun ini cukup SK Level 3. “Saya dipercaya untuk menseleksi, sebagai penjamin anak-anak didiik sekarang, paling tidak sudah punya basic,\" katanya. Sedangkan untuk rentang umur yang masuk kriteria adalah dari umur 18 tahun sampai 28 tahun. Lebih dari itu, tidak diprioritaskan karena ada faktor lain yang mempengaruhi seperti keluarga, usaha, dan lainnya. \"Kita ambil yang masih muda, lagi semangat-semangatnya untuk belajar,\" terangnya. Hanya saja dia menitipkan dua syarat. Pertama, anak jangan sampai bermasalahh di sana. Apabila kedapatan bermasalah, Liem berhak untuk memulangkan. \"Orang tua juga harus tahu anak-anaknya dan bisa mengawasinya, demi anak dan keluarganya,\" jelasnya. Kedua, setelah selesai belajar mereka harus balik dulu ke Cirebon. Minimal ke Cirebon untuk mencoba ilmu yang didapatkan agar bisa dibaktikan untuk membangun kota sendiri. \"Jangan sampai harapkan kuliah, tahu-tahu di sana gak mau pulang ke Cirebon. Itu saya kurang setuju,\" terang Liem, seraya menambahkan tahun depan pihaknya juga mulai mengembangkan beasiswa ke Taiwan. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: