Ini Klarifikasi Temuan Kapal “Hantu” Berbendera Indonesia yang Terdampar di Perairan Myanmar

Ini Klarifikasi Temuan Kapal “Hantu” Berbendera Indonesia yang Terdampar di Perairan Myanmar

Kapal kargo tak berawak berbendera Indonesia ditemukan terdampar di perairan Myanmar, sekitar 11 kilometer dari pantai Yangon. Berdasarkan informasi di akun Facebook Kepolisian Yangon, kapal bernama Sam Ratulangi PB 1600 tersebut ditemukan oleh nelayan pada 29 Agustus 2018 sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Keesokan harinya, pihak berwenang dan angkatan laut Myanmar memeriksa kapal itu. \"Menurut hasil penyelidikan [sementara] dikonfirmasi kapal itu berada di menit Lintang Utara 16° 39,249, Bujur 96° 5,439 menit. Kapal sepanjang 177 meter, lebar 27,9 meter, berat 26.510 ton. Kapal bernama Sam Ratulangi PB 1600,\" tulis pihak Kepolisian Yangon melalui Facebook. Kapal tampak tak terawat dengan beberapa bagian rusak.

\"Gambar Berdasarkan data Marinetraffic.com, Sam Ratulangi PB 1600 terakhir kali terlacak pada 3 Juni 2009 lalu di perairan Taiwan dekat Kota Tainan. Sejak itu, pergerakan kapal yang dibangun pada 2001 lalu itu sudah tak diperbarui lagi. Sam Ratulangi 1600 PB ditemukan kosong tak berawak pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 waktu lokal oleh warga setempat dan segera dilaporkan ke pihak berwajib. Media lokal menyebut kapal tersebut sebagai \'Kapal Hantu\'. Kepolisian Myanmar ditemani perwakilan dari Imigrasi serta Departemen Administrasi dan petugas terkait kemudian memeriksa kapal tersebut. \"Gambar \"Kapal kargo ditemukan terdampar. Produk kapal berbendera Indonesia. Tim verifikasi gabungan terus menyelidiki hingga saat ini.\" \"Gambar Berdasarkan Departemen Administrasi Kelautan Myanmar, kapal tersebut terdaftar di Palau, Pasifik, kemudian terdampar di Teluk Martaban akibat cuaca buruk sejak tiga hari lalu. Departemen tersebut menduga bahwa kapal ditarik oleh kapal lain sampai jarak tertentu sebelum dilepas dan kandas, atau ditinggalkan setelah gagal dalam upaya menarik kapal itu. Dalam pernyataannya, pihak otoritas di Myanmar juga menyebut akan segera menghubungi otoritas di Palau sesegera mungkin untuk mencari tahu pemilik kapal tersebut. Sementara, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan kapal kargo Sam Ratulangi PB 1600 yang disebut berasal dari Indonesia dan terdampar di Teluk Martaban, Provinsi Yangon, Myanmar, pada Rabu (29/8) sudah dijual ke perusahaan asing. Juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan kementerian sudah menerima laporan tersebut dan pihak Kedutaan Besar RI untuk Myanmar sudah mengecek kapal tersebut. \"Sudah [dapat informasi]. Kapal itu sudah dijual ke perusahaan asing. Sudah bukan kapal milik perusahaan Indonesia,\" ucap Arrmanatha melalui pesan instan pada Jumat (31/8). Belum jelas apa dan bagaimana nasib yang menimpa awak kapal tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: