Berubah setelah Kartu Merah

Berubah setelah Kartu Merah

1 Man United v Real Madrid  2 (Real Madrid lolos dengan agregat 3-2) MANCHESTER - Sampai menit ke-55, laga di Old Trafford kemarin sepertinya bakal menjadi milik Manchester United. Apalagi United telah memimpin 1-0 atas Real Madrid berkat gol bunuh diri Sergio Ramos pada menit ke-48. Gol yang tercatat sebagai gol ke-6.000 di era Liga Champions. Tapi, situasinya berubah semenit kemudian. Kartu merah kontroversial diberikan wasit Cuneyt Cakir asal Turki kepada Luis Nani setelah kaki winger United itu mengenai dada bek kanan Real Alvaro Arbeloa. Jika dengan pemain lengkap saja, Setan Merah -sebutan United- bersusah payah meredam serangan Real, apalagi hanya dengan 10 orang. Benar saja. Real sukses membalikan keadaan dengan dua gol, hanya dalam rentang tiga menit (63’ dan 66’). Setelah Luka Modric memecah kebuntuan Real, Cristiano Ronaldo menjadi penentu tiket perempat final untuk Los Merengues (sebutan Real) dengan agregat 3-2. Itu berarti dua kali CR7 –sebutan Ronaldo- sukses membobol gawang mantan klubnya. Sebiji gol Ronaldo tak hanya menjadikannya sebagai pemain tersubur Liga Champions musim ini dengan 8 gol. Tapi, Ronaldo yang disambut hangat di Old Trafford itu telah menyalip torehan gol legenda Portugal, Eusebio, dalam sejarah Liga Champions. Ronaldo 48, Eusebio 47. Sukses Real melewati hadangan United berarti menjaga asa La Decima atau misi Los Merengues memenangi gelar kesepuluh di Liga Champions. Juga sebagai kado ultah klub yang ke-111 (6/3). \"Sampai sejauh ini, kami belum memenangi apapun,\" kata entrenador Real Jose Mourinho seakan mengerem ekspektasi berlebihan klubnya kepada Reuters. Mourinho juga mengatakan, timnya beruntung melewati United. Real, lanjutnya, belum tentu mencetak gol dan menang dengan 11 lawan 11. Tidak semata karena kartu merah, melainkan juga karena performa tim yang tidak optimal. Itu karena pemain terbaik dalam laga kemarin adalah kiper Real Diego Lopez. \"Kami tidak layak menang, tapi beginilah sepak bola. Tim terbaiklah yang kalah hari ini (kemarin, red). Ketika seorang kiper menjadi pemain terbaik, berarti tim Anda tidak bermain bagus,\" tutur pelatih berjuluk The Special One itu. Mourinho juga menyebut koleganya, pelatih United Sir Alex Ferguson, memainkan strategi yang tepat untuk meredam Real. Itu termasuk keputusan tidak menurunkan Wayne Rooney sebagai starter. Rooney yang dalam leg pertama tak berbuat banyak itu baru masuk 17 menit terakhir atau setelah kedudukan 1-2. Sayang, tak ada reaksi dari Ferguson. Pelatih yang akrab disapa Fergie itu memilih bungkam seusai laga, karena sangat kecewa dengan wasit. Itu bisa terlihat dari telunjuknya ke arah wasit seusai laga. Asisten pelatih Mike Phelan pun bertindak sebagai perwakilan Fergie. \"Penampilan hebat harus dirusak dengan satu keputusan. Semua orang di ruang ganti hanya bisa bersedih, termasuk pelatih. Keputusan itu (mencadangkan Rooney, red) juga bagian dari strategi,\" kata Phelan kepada Sky Sports. Kartu merah Nani memang mengubah jalannya pertandingan. Tapi, Ferguson yang sarat pengalaman itu seharusnya bisa menata ulang strategi untuk mencegah gawang David de Gea kebobolan dua gol terlalu cepat. Bukankah Mourinho pernah mengatakan, sebelum leg pertama, United bisa melewati Real dengan catatan Setan Merah tidak membuat kesalahan? \"Berhadapan dengan 10 pemain mungkin lebih mudah bagi Real Madrid. Tapi, kita harus menghormati keputusan wasit. Jika Anda sudah unggul satu gol, lalu terkena kartu merah, kemudian kebobolan dua gol, kekalahan seperti itu memang sulit diterima. Tapi, sekali lagi, kita tetap harus menghormati keputusan wasit,\" papar Ronaldo seperti dilansir Eurosport. (dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: