Target 2 Emas Cabor Bridge Melayang

Target 2 Emas Cabor Bridge Melayang

TARGET besar PB Gabsi untuk mendulang minimum dua emas di Asian Games 2018 gagal terwujud. Hingga Sabtu (1/9), masih ada kesempatan untuk mewujudkan ambisi itu. Tapi semuanya buyar. Dari tiga final pair Sabtu (1/9), Indonesia hanya mampu mengais dua perunggu. Yakni dari nomor mixed pair dan men\'s pair. Mereka adalah Henky Lasut/Freddy Eddy Manoppo (men\'s pair) dan Taufik Asbi Gautama/Lusje Olha Bojoh dari mixed pair. Hengky/Eddy mengemas total 374 poin di final kedua kemarin. Mereka kalah dari pasangan India, Pranab Bradhan/Shibhnath Sarkar (384 poin), dan Yang Lixin/Chen Gang (Tiongkok) dengan 378 poin. “Persaingan memang ketat,” kata manajer tim Eka Wahyu Kasih. “Bukan mau beralasan atau apa pun. Kami sudah gagal. Saya yang paling bertanggung jawab,” lanjut dia. Menurut dia, kesempatan terbaik mengamankan emas adalah dari nomor beregu. Saat itu, Indonesia kalah dari Tiongkok dan Singapura. Dengan situasi ini, Eka mengatakan, perlu ada program pembinaan yang lebih intensif menuju Asian Games 2022 mendatang. Eka optimistis bridge tetap dipertandingkan di Hangzhou, Tiongkok. Sebab, Tiongkok menjadi juara umum dengan 3 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Sementara itu, pasangan suami istri, Asbi/Bojoh mengatakan ada hal mendasar yang membuat tim Indonesia belum bisa mengamankan emas. “Kalau mau membandingkan, atlet bridge luar negeri tampil secara profesional, mereka memang profesinya atlet bridge, hidup dari bridge,” ujar Asbi. Sedangkan di tim Indonesia, latar belakang atlet timnas bermacam-macam. Ada yang masih mahasiswi, pegawai kantoran, pengusaha, bahkan anggota legislatif. “Timnas sudah terbentuk sejak sembilan bulan yang lalu, ini bisa kami pertahankan, tetapi tetap melihat potensi atlet yang lain,” tuturnya. (nap/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: