Nah Loh, Proyek DAK Pemasangan Pipa PDAM Disoal
CIREBON-Pelayanan penggunaan air bersih di Kabupaten Cirebon terus ditingkatkan. Pemasangan pipa baru pun belum lama digelar. Lamanya, sekitar satu bulan lebih. Anggarannya Rp16,3 miliar dari Kementerian PUPR. Nilainya pun cukup fantastis. Namun, pemasangan pipa mengambil air di mata air Cigusti itu disoal. Bahkan, PDAM Tirtajati Kabupaten Cirebon mengaku tidak mengetahui berapa nilai anggaran tersebut. Sebab, semua pengerjaan digelar Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon. Ketua Himpunan Mahasiswa Peduli Lingkungan (Himapli) Rendy menuturkan, PDAM tersebut mengajukan proposal terkait proyek pemasangan pipa untuk mengambil air dari mata air Cigusti. Diketahui, nominal anggarannya sangat fantastis yaitu sebesar Rp16,3 miliar. Menurutnya, proyek pemasangan pipa PDAM untuk mengambil air dari Cigusti Kuningan ke Kabupaten Cirebon itu, fungsinya untuk memaksimalkan pasokan air ke para pelanggan. “Tapi, kami mendapati temuan di lapangan, pipa yang terpasang ukurannya tidak sesuai spek. Sehingga, sangat dimungkinkan debit air untuk para pelanggan pun tidak akan maksimal. Dugaan itu menguat, karena pipa yang digunakan sebesar 250 mm dan paling besar 350 mm. Harusnya diameter pipa itu lebih besar,” kata Rendy. Dia membeberkan, berdasarkan data yang dipegang, rencananya debit air pada mata air Cigusti yang akan didistribusikan kisaran 120 meter kubik per detik. Namun dalam pelaksanaannya nanti, dipastikan hanya mampu pada kisaran 70 meter per detik saja, karena sesuai dengan pipa yang digunakan. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan audiensi dengan PDAM maupun DPKPP sejak tanggal 24 Agustus lalu. Namun, hingga kini belum ada respons positif dari kedua belah pihak. Padahal, sebagai penyelenggara pemerintah wajib terbuka kepada masyarakat. Apalagi tujuannya adalah memberikan pelayanan air bersih. “Dugaan saya makin menguat. Ada ketidakberesan pengerjaan proyek pemasangan pipa PDAM. Sebab, PDAM enggan membuka audiensi dengan kami,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon Suharyadi SE MM menyampaikan, pekerjaan pemasangan pipa untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Cirebon yang bersumber dari mata air Cigusti. PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon hanya sebatas penerima manfaat. Pengerjaan pemasangan pipa PDAM sendiri dilakukan oleh dinas teknis. “Kami tidak tahu-menahu soal lelang sampai pekerjaan proyek pemasangan pipa tersebut. Karena kita hanya sebatas menerima manfaatnya saja,\" ucapnya. Menurutnya, ketika pemasangan pipa PDAM itu selesai, pihaknya tidak asal langsung menerima manfaat dan menyalurkan air ke pelanggan sebelum selesai diverifikasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan. \"Pada prinsipnya, PDAM sangat hati-hati, sebelum benar-benar selesai. PDAM tidak mau langsung main salurkan saja,\" paparnya. Terpisah, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon A Sukma Nugraha SH MM membenarkan, memang ada pengerjaan pemasangan pipa PDAM yang alokasi anggarannya dari DAK pusat. Hasilnya nanti diserahkan ke PDAM sebagai penerima manfaat. “Saya sendiri kaget, kok pak dirut PDAM mengaku tidak tahu soal anggaran dan rincian detail mulai dari ukuran pipa sampai debit air. Kan semua perencanaan itu dari PDAM. Jadi tidak bisa bicara tidak tahu. Kalau soal anggaran kita yang mengusulkan ke kementerian dengan perencanaan. Sedangkan pelaksanaan digelar oleh kita, bukan oleh PDAM karena itu tidak dibenarkan,” terangnya. Kaitan dengan pelaksanaannya, kata pria yang akrab disapa Agas itu, diserahkan ke ULP. Dan kepada pihak pelaksana proyek harus memanfaatkan warga sekitar dalam pengerjaan pemasangan pipa (galian, red). Agas menambahkan, anggaran yang baru terserap 20 persen dari nilai proyek Rp15 miliar lebih. “Pemasangan pipa PDAM ini mulai dari Cigusti, Desa Padamatang, Desa Mandala, dan akhirnya nanti masuk ke Sendang arah Buya Yahya,” pungkasnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: