Buah Impor Belum Terpengaruh Dolar
CIREBON - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belum sampai mendongkrak harga buah-buahan impor. Malah sejumlah komoditas buah asal luar negeri itu justru mengalami penurunan harga. Satu di antaranya buah Anggur asal Tiongkok. Harga yang dipatok pedagang buah bervariasi antara Rp30 ribu sampai Rp36 ribu per kg. Padahal pada awal tahun lalu ketika Dolar di kisaran Rp13.500 harganya mencapai Rp65 ribu sekilo. “Anggur impor dari Tiongkok ini justru yang harganya anjlok. Sebulan lalu masih dikisaran Rp40-45 ribu sekilo. Kalau yang lainnya seperti buah apel merah USA sama buah pir, harganya relatif stabil,” ungkap Mamat pedagang buah dipinggir jalan raya Jenderal Achmad Yani Anjatan, Jumat (7/9). Dia menjelaskan, harga buah impor sampai saat ini memang belum terpengaruh menguatnya nilai dolar terhadap rupiah. Ini karena pasokan dan stoknya sedang banyak dimungkinan akibat panen raya di negara asalnya. “Sama kayak gabah, kalau langka ya harganya bisa tinggi. Buah impor juga begitu. Bahkan mungkin saja, kalau tidak ada kenaikan dolar, harganya bisa merosot tajam,” ujarnya. Namun demikian, Mamat meyakini harga buah impor bakalan melonjak tinggi seiring minimnya pasokan. Harganya bisa saja menyesuaikan dengan nilai dolar. “Sekarang saja beberapa jenis buah impor sudah mulai langka. Yang sekarang dijual dengan harga lama untuk menghabiskan stok saja. Kalau lama-lama kan bisa busuk, gak laku,” ungkap dia. Wati, pedagang buah lainnya menyebutkan, selain impor buah-buahan lokal juga mengalami penurunan harga. Seperti Semangka Inul dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.000 per kg, semangka bulat dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.000 per kg. Melon yang semula Rp 15 ribu sekarang dijual Rp 11.500 serta pepaya dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.000 per kg. “Harga buah Semangka yang sekarang trennya lagi turun. Lagi panen raya sih. Seminggu dua minggu lagi sih kayaknya bisa turun lagi,” tandasnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: