Pj Walikota Pantau Stok dan Harga Kebutuhan Pokok di Kota Cirebon, Harga Minyak Goreng Jadi Sorotan

Pj Walikota Pantau Stok dan Harga Kebutuhan Pokok di Kota Cirebon, Harga Minyak Goreng Jadi Sorotan

Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi, pantau stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat, Selasa (7/1/2025).-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM – Guna memastikan stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), Penjabat (Pj) Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi, Pj Sekda Iing Daiman dan unsur terkait lainnya melakukan monitoring di Pasar Induk Jagasatru Kota Cirebon, Selasa (7/1/2025).

Monitoring dilakukan langsung di lapangan untuk mendapatkan data terkini terkait stok barang, distribusi, serta fluktuasi harga.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah yang melibatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan, yang turut memantau harga serta memastikan kualitas pasokan barang ke masyarakat.

Ditemui radarcirebon.com usai monitoring, Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi didampingi Pj Sekda Iing Daiman mengatakan, monitoring ke pasar tersebut bertujuan untuk memastikan stabilitas pangan dan mengantisipasi gejolak harga yang dapat merugikan masyarakat. 

BACA JUGA:Sidang Gugatan Pilkada Cirebon, Paslon 04 Siapkan 4 Pengacara, Yakin Menang!

BACA JUGA:VIRAL! Diduga Geng Motor Majalengka Beraksi di Baturuyuk, Begini Respons Polisi

"Kami terus memantau perkembangan harga, termasuk ketersediaan barang kebutuhan pokok, serta menyikapi pemberitaan terkait dugaan adanya pemalsuan kemasan minyak goreng yang beredar di pasaran,"katanya.

Agus mengungkapkan, salah satu komoditas yang mendapat perhatian khusus dalam monitoring ini adalah minyak goreng. 

"Dari hasil pantauan tadi, stok minyak yang dikelola oleh Bulog, tercatat sebanyak 34.000 botol siap didistribusikan. Harganya pun masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yakni Rp14.500 per liter di Distributor 1 (D1) dan Rp15.500 per liter di Distributor 3 (D3). Namun, di pasar pengecer, harga minyak goreng terpantau bervariasi, bahkan ada yang mencapai Rp17.500 per liter. Ini menjadi catatan penting," ungkapnya.

Menurut Pj Walikota, pola distribusi yang panjang menyebabkan harga di tingkat pengecer sedikit lebih tinggi.

BACA JUGA:Disnaker akan Monitoring UMK Awal Februari

BACA JUGA:Dies Natalis ke-64, UGJ Gelar Industrial Gathering dan Start-Up Expo

BACA JUGA:Penutupan TPA Kubangdeleg Berdampak pada Truk Pengangkut Sampah

"Namun kami berharap harga maksimal di pasar tidak melebihi Rp17.000 per liter. Kami akan terus melakukan evaluasi terkait distribusi agar HET bisa dipenuhi di tingkat pengecer. Selain itu, harga komoditas lain seperti beras dan cabai juga menjadi perhatian. Berdasarkan hasil pemantauan, harga beras terpantau stabil, sedangkan cabai merah masih berada di kisaran Rp50.000 per kilogram. Namun, cabai setan yang dikenal pedas mengalami lonjakan harga hingga mencapai Rp100.000 per kilogram, yang perlu diantisipasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: