Kecewa soal Rekrutmen CPNS, Guru Honorer di Cirebon Ancam Mogok Ngajar

Kecewa soal Rekrutmen CPNS, Guru Honorer di Cirebon Ancam Mogok Ngajar

CIREBON –  Pemerintah membuka jalur khusus rekrutmen CPNS untuk tenaga honorer. Pun demikian, para guru honorer kecewa. Karena menganggap rekrutmen CPNS kali ini tidak mengakomodir guru honorer K2. Sehingga guru honorer mengancam akan melakukan aksi mogok mengajar selama satu minggu secara nasional. “Sekarang begini, meskipun ada jalur honorer tetapi batas usia tetap 35 tahun. Sedangkan seluruh guru honorer K2 ini semua berusia di atas 36 atau 37 tahun,” ujar Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Edin Suhaedin kepada Radar. Edin mengatakan bisa dipastikan tidak ada guru honorer K2 yang berusia di bawah 36 tahun. “Sekarang hitungannya begini, K2 itu kan ada di tahun 2005, sedangkan mereka pada saat 2005 usianya masih 24 tahun baru lulus S1. Nah sekarang sudah 2018, sudah 13 tahun berlalu, sehingga rata-rata guru honorer K2 ini paling muda sekitar 37 tahunan saat ini,” paparnya. Belum lagi formasi lowongan CPNS jalur  honorer saat ini juga tidak bisa mengakomodir guru honorer yang ada. “Saat ini untuk Kabupaten Cirebon jumlah honorer K2 saja ada sekitar 600 orang, sedangkan untuk formasi jalur honorer CPNS untuk Kabupaten Cirebon yang saya tahu hanya 24 khusus untuk guru honorer, ini kan sangat jomplang dengan jumlah honorer yang ada,” ungkap dia. Edin menyatakan, kondisi seperti ini membuat Presiden Joko Widodo tidak menepati janji kampanyenya. “Dulu waktu kampanye 2014, Jokowi berjanji akan mengakomodir guru honorer untuk menjadi PNS. Sekarang apakah selama Jokowi menjadi Presiden melakukan perekrutan CPNS dari honorer, ternyata tidak ada satu pun,” tukasnya. Sehingga atas dasar itu pula, para guru honorer akan melakukan aksi mogok mengajar nasional. “Sebenarnya ini wacana dari PGRI Jawa Barat, dan Pusat untuk melakukan aksi mogok mengajar selama satu minggu secara nasional. Mungkin ini cara yang cocok untuk menunjukkan sikap kekecewaan terhadap rekrutmen CPNS yang tidak mengakomodir guru honorer ini,” terangnya. Aksi mogok mengajar nasional selama satu minggu ini, lanjut dia tentunya menjadi solusi bagi kekecewaan guru. “Kalau melakukan demo tentunya selain memerlukan biaya yang cukup besar juga kita khawatir akan terjadi kericuhan. Sehingga aksi mogok mengajar secara nasional ini dirasa cukup mewakilkan kekecewaan dan protes para guru. Karena tentunya KBM para siswa jelas akan lumpuh secara nasional dan ini akan efektif,” tambahnya. Pihaknya belum mengetahui kapan waktunya untuk melakukan aksi mogok mengajar nasional. “Kapan waktunya, kita menunggu komando baik dari PGRI Pusat ataupun Provinsi, kita di daerah siap mengikuti aksi mogok mengajar nasional ini,” tuturnya. Sementara itu, Ketua Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kabupaten Cirebon Sholeh Abdul Gofur mengakui secara nasional forum guru menyiapkan rencana mogok mengajar nasional. “Memang forum guru tingkat nasional akan melaksanakan mogok mengajar nasional. Namun kami berharap cara itu adalah solusi terakhir jika memang tidak adanya reaksi pemerintah yang berpihak kepada guru honorer,” pungkasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: