Bangun Pasar Desa, Karna Larang Minimarket Masuk Desa

Bangun Pasar Desa, Karna Larang Minimarket Masuk Desa

MAJALENGKA- Bupati Majalengka terpilih Karna Sobahi bakal melarang minimarket masuk desa. Pasalnya, Karna akan menjalankan program unggulannya yakni membangun pasar desa di setiap desa. Karna mengatakan, bagi desa yang belum memiliki pasar desa pada prosesnya bisa diawali dengan digelarnya kegiatan pasar malam atau kegiatan bazar desa atau kegiatan lainnya yang bisa memunculkan embrio tumbuhnya pasar desa. Dengan demikian, kata Karna, embrio pasar desa ini bisa mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat pedesaan. “Saya akan melarang masuknya minimarket ke desa-desa, saya akan lebih fokus dengan mengembangkan pasar desa atau pasar tradisional. Sehingga, dengan adanya pasar tradisional atau pasar desa masyarakat tidak akan merasa kaku,” ujarnya kepada Radar, kemarin. Pada bagian lain, Karna juga memuji sikap gotong royong dan kebersamaan masyarakat saat merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriah beberapa waktu lalu. Karna mengaku bangga dan salut kepada rakyat Kabupaten Majalengka yang masih memiliki semangat tinggi terhadap acara perayaan penyambutan tahun baru Islam yang menumbuhkan nilai persaudaraan dan gotong royong. “Masyarakat sangat antusias sekali dalam acara perayaan tersebut. Selain bernuansa islami juga mengedepankan kegiatan sosial kemasyarakatan. Masyarakat bisa berpartisipasi menggelar acara peringatan tahun baru Islam itu,” ujarnya. Diakui Karna, sebagai pituin Majalengka, warganya sangat senang bekerjasama, falsafah gotong royong berjalan dengan baik, tidak terganggu dengan sikap individualistis. “Dengan melihat dan menyaksikan acara perayaan tahun baru Islam yang gebyar, masyarakat akan merasakan kembali bagaimana nikmatnya gotong royong, menjalin solidaritas dan kebersamaan,” ujarnya. Untuk itu, lanjut Karna, pihaknya akan mengoptimalkan program keagamaan seperti halnya bupati terdahulu juga melaksanakan berbagai program kegiatan seperti jumat bersih (Jumsih). “Nantinya di setiap desa bisa melakukan kegiatan sosial dan keagamaan secara masif saat momen peringatan hari besar kegamaan, khususnya bagi umat Islam,” ujar Karna sambil mengatakan kegiatan yang bisa dilakukan adalah lomba salawatan dan keagamaan, produk unggulan, santunan yatim piatu, gerakan bedah rumah, tablig akbar dan kegiatan lainnya. Bahkan, Karna akan membuat juknis pelaksanaan kegiatan hari besar Islam yang difokuskan di setiap desa. “Diharapkan seluruh desa secara serentak bisa melaksanakan kegiatan perayaan hari besar Islam. Jadi dengan momen peringatan hari besar selama dalam setahun, rakyat Kabupaten Majalengka akan bergema dalam syiar dakwahnya akan terasa. Selain itu, desa akan menjadi bebyar, dan rakyat akan merasa senang, kegairahan seperti ini tentunya akan mendorong terhadap pelaksanaan pembangunan,” pungkasnya. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: