Pedagang Merasa Tak Ganggu Renovasi Pasar Balong

Pedagang Merasa Tak Ganggu Renovasi Pasar Balong

CIREBON-Renovasi Pasar Balong  tengah dikebut oleh investor PT Metro Panen Raya dan kontraktor pelaksana proyek. Namun, renovasi ini terkendala dengan para para pedagang yang berada di lantai dasar. Terutama kesulitan dalam akses keluar limbah bongkaran dari lantai atas. Namun, apa yang menjadi keluhan ini diklarifikasi oleh pedagang. Salah satunya, Latanza. Dia menerangkan para pedagang lama yang berada di lantai dasar bagian timur posisinya tidak menghambat pekerjaan renovasi. Aktivitas jual beli dan renovasi sama-sama berjalan. \"Kita di tempat yang lama. Sebagian di tempat penampungan di lapangan parkir. Dan saya rasa posisi itu tidak menggangu renovasi,\" ujar Latanza, kepada Radar Cirebon. Bagi pedagang lama yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan, sampai saat ini masih bisa berdagang. Sedangkan bagi yang sudah memesan, pihak investor menyediakan lapangan parkir untuk tempat berdagang sementara.  \"Paling keterbatasan ruang gerak saja karena sebagian lantai sedang direnovasi. Masalah kebisingan dan debu wajarlah,\" turut pemilik Latanza Hijab ini. Untuk pedagang lama yang sudah melakukan pembayaran kontrak dengan pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar (bukan lewat PT Metro), menurutnya tidak menjadi persoalan. Pasalnya investor tetap memberikan prioritas tempat dan kemudahan lainnya. Terkait omzet dagangannya, diakui saat ini sedang sulit. Bukan karena adanya renovasi, tapi lebih karena harga-harga sudah mahal. Sehingga daya beli juga menurun. Kemudian faktor persaingan dengan pedagang di mal ataupun di tempat lainnya. \"Pada dasarnya kita mendukung renovasi ini, agar bisa menarik pembeli yang akan menaikkan omzet penjualan dan mengembalikan kejayaan Pasar Balong,\" tukasnya. Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan Akhyadi SE bakal memfasilitasi sehingga proyek bisa berjalan dengan semestinya. \"Sebetulnya kita sudah sampaikan kepada para pedagang yang ada di lantai dasar. Selama revitalisasi ini, pedagang harus menerima konsekuensi karena bakal terganggu dengan adanya pekerjaan revitalisasi,\" ujar Akhyadi. Dijelaskan dia, pedagang harus bisa menerima konsekuensi apabila terganggu dengan adanya proses revitalisasi. Karena mereka menolak untuk dipindahkan ke pasar darurat. Mereka memilih tetap berada di lantai dasar, dengan alasan masih terikat kontrak hingga 20 tahun ke depan. Menurutnya, ada sekitar 80 orang pedagang yang saat ini menempati lantai dasar. Mayoritas merupakan pedagang kain dan sandang. \"Ya kita siap memfasilitasi untuk sosialisasi kepada pedagang apabila memang ada penambahan pekerja. Intinya pedagang harus bisa menerima dengan kondisi ini,\" katanya. Sementara itu, diakui Akyadi, Perumda Pasar Berintan mengaku mengalami kerugian karena berkurangnya setoran retribusi akibat revitalisasi Pasar Balong tertunda selama satu tahun. Seperti diketahui, pihaknya melakukan kerjasama dengan PT Metro Panen Raya sendiri mulai sejak 2017. Sebelumnya, Legal PT Metro Panen Raya, Titin Prilianti SH didampingi Witdiyaningsih SH menjelaskan, pihaknya menargetkan antara enam hingga sembilan bulan ke depan sudah ada soft opening Pasar Balong. Dalam kesempatan itu pula, pihaknya menegaskan tidak ada kesengajaan untuk memperlambat proses revitalisasi pasar balong. “Progres revitalisasi sekarang sudah 40 persen di lantai bawah. Di lantai dua baru lima persen,” jelasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: