Kemarau, Tujuh Desa di Kuningan Kekeringan
KUNINGAN - Musim kemarau tahun ini telah berdampak kekeringan dialami tujuh desa di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan. Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum, mandi, dan cuci. Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Ayip Sutrisno menyebutkan, tujuh desa tersebut adalah Desa Cihanjaro, Simpayjaya dan Sukasari di Kecamatan Karangkancana, Desa Pamupukan Kecamatan Ciniru, Desa Jambugeulis Kecamatan Cigandamekar, Desa Cileuya Kecamatan Cimahi dan yang terbaru Desa Sukarasa Kecamatan Darma. Ayip menjelaskan, kekeringan yang dialami warga desa tersebut menyebabkan warga tak lagi mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum. Sedangkan untuk mandi dan cuci masih bisa dilakukan di sungai yang jaraknya pun cukup jauh. \"Untuk solusinya, BPBD telah berkoordinasi dengan Dinsos, PDAM dan Baznas untuk mengirim air bersih ke desa-desa tersebut rutin setiap hari. Kecuali di Ciniru, karena terkendala akses jalan, sehingga solusinya dilakukan perbaikan jaringan air bersih di sana,\" ujar Ayip. Sedangkan untuk Desa Sukarasa Kecamatan Darma, BPBD baru mendapat laporan pada Minggu lalu dan telah menerjunkan anggota untuk melakukan asessment. Hasilnya, kata Ayip, benar daerah tersebut mengalami kekeringan yang memaksa warga harus mencari air bersih dengan cara membuat sumur gali di tengah sawah. \"Untuk solusinya kami akan mengerahkan satu tangki milik BPBD untuk mengangkut air dari mata air Darma Loka sehari dua kali. Selain itu kami telah menginstruksikan warganya untuk membuat bak penampungan dari terpal untuk wadah air tersebut. Mulai besok (hari ini) kiriman air bersih untuk Sukarasa mulai dilakukan,\" ujar Ayip. Adapun untuk warga Desa Cirukem Kecamatan Maleber, Ayip mengaku belum mendapat laporan dari aparat desa setempat. Oleh karena itu, kata Ayip, belum bisa menindaklanjutinya sebelum ada laporan resmi dari pihak desa. Ayip mengatakan, kondisi musim kemarau tahun ini yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober sangat memungkinkan bencana kekeringan akan semakin meluas. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk bisa bijak dan berhemat dalam menggunakan air. \"Karifan lokal harus kembali ditingkatkan, seperti bijak menggunakan air dan berbagi jika ada tetangga yang kesulitan. Selain itu menjaga kelestarian lingkungan dan daerah tangkapan air dengan melakukan penanaman pohon (reboisasi) sehingga musim kemarau yang akan datang tak lagi ada kejadian krisis air bersih seperti sekarang,\" pungkas Ayip. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: