Kutukan Stadion Siliwangi
6 STKIP v STMIK CIC 5 STMIK CIC Gagal Juara Divisi Utama Lismajab 2013 BANDUNG – Stadion Siliwangi Bandung Jawa Barat benar-benar menjadi kutukan bagi STMIK CIC Kota Cirebon. Dalam kurun waktu tiga tahun belakangan, CIC kerap gagal di laga-laga besar ketika bertanding di markas Persib Bandung tersebut. Laga-laga yang dijalani CIC yakni partai puncak atau babak final. Di tahun 2011, CIC kalah tipis 0-1 atas Uncen Papua di final Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat nasional. Setahun kemudian, mereka tumbang atas Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya di final Liga Sepakbola Mahasiswa Jawa Barat (Lismajab) Divisi Utama lewat drama adu penalti, 5-2. Nah, di tahun 2013, CIC kembali sulit menaklukkan Stadion Siliwangi. Di final Divisi Utama Lismajab 2013 melawan STKIP Pasundan Kota Cimahi, CIC kembali takluk. Parahnya, laga final kemarin tersebut juga berakhir dengan drama adu penalti seperti final Lismajab tahun 2012 lalu. Padahal, CIC menerjunkan algojo yang sering berlatih tendangan 12 pas. Mereka adalah Eko H, Sandi, Eko N, Rian, Briyan, Amir, dan Irfan. Namun, hanya Eko H, Sandi, Eko N, dan Rian yang berhasil mencetak gol. Sementara STKIP lebih beruntung. Lima algojo berhasil menyarangkan bola yaitu, Kiki, Yaya, Angga, Ary, dan Fajar. Hasil tersebut membuat CIC gagal meraih target juara Lismajab tahun 2013. Mereka mengulang tradisi runner up seperti tahun lalu. Tanda-tanda kekalahan CIC sudah tampak di babak pertama. Mereka tertinggal lebih dulu melalui gol Septo pada menit 24 dan baru bisa membalas pada menit ke-72 melaui gol yang di cetak Rian. “Sangat sulit bermain di sana (Stadion Siliwangi, red). Kita mendapat dua lawan di final. Selain STKIP, juga stadion yang memusuhi kami. Kalau memang tidak ingin disebut musuh, harusnya Siliwangi memberi keberuntungan buat kami. Khususnya di partai puncak,” tutur Amroni, Manajer STMIK CIC. \"Ini sebetulnya final yang menarik. Kedua tim sama kuatnya. Sayang, kita kurang beruntung dan untuk kesekian kalinya harus puas menjadi runner up,\" ungkapnya. Lebih lanjut Amroni mengungkapkan, dirinya dan tim sangat kecewa dengan hasil yang dicapai.”Pemain sudah memberikan yang terbaik. Apa yang sudah kita targetkan memang tidak tercapai, tetapi terlalu lama dalam penyesalan pun tidak baik. Kita akan evaluasi kegagalan tahun ini, dan kembali bangkit untuk kesuksesan tahun depan,\" pungkasnya. Pelatih STMIK CIC Budiono juga kecewa. “Seharusnya kita bisa menang karena peluang banyak di babak kedua. Sayangnya, usai skor 1-1, lalu adu penalti, rasanya pemain sudah kelelahan,” ulasnya.
Kekecewaan CIC bisa sedikit terobati. Itu setelah pemain CIC Bayu, berhasil meraih gelar top scorer dengan delapan gol. Bayu meraih sepatu dan trofi pencetak gol terbanyak tahun 2013. (tatang-mg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: