Pabrik Furnitur, Rumah Warga dan Toko Kelontong Terbakar

Pabrik Furnitur, Rumah Warga dan Toko Kelontong Terbakar

CIREBON–Musibah kebakaran kembali terjadi di sejumlah tempat di Kabupaten dan Kota Cirebon. Seperti yang terjadi Selasa (25/9) di sebuah pengolahan furnitur milik sebuah perusahaan di Jl Raya Ciwaringin, Desa Ciwaringin sekitar pukul 11.00 WIB. Untungnya, polisi dan petugas pemadam kebakaran segera datang, sehingga api yang baru sampai tembok pabrik berhasil dipadamkan. Asal api diduga dari puntung rokok yang membakar alang-alang kering di sekitar lokasi pabrik. Api terus membesar membakar lahan dan merembet mendekati pabrik. Karyawan yang mengetahui ada api menghubungi polsek terdekat dan pemadam kebakaran. “Dari keterangan saksi menyebutkan api membakar semak-semak kemudian merembet ke sekam pemotongan rotan yang berada di belakang,” terang  Kapolsek Ciwaringin AKP Acep Anda. Menurut Acep, kebakaran tersebut merupakan yang kedua kalinya. Mengingat lokasinya yang dekat dengan jalan raya, pihaknya menduga api disebabkan puntung rokok yang membakar ilalang. Oleh karena itu, Acep mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Kekabaran juga terjadi di wilayah Kota Cirebon, Senin (24/9) malam. Sebuah rumah di Tugu Dalam RT/RW 04/04 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti hangus dilalap si jago merah. Rumah tersebut dihuni oleh nenek Nuryati (80). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kebakaran pertama kali diketahui oleh Sunaniti (55) anak Nuryati yang rumahnya persis di sampingnya. Awalnya Sunaniti  mendengar suara letupan di atas atap yang sempat dikira berasal dari tikus. Atap rumah ibu Nuryati memang berdempetan dengan rumahnya. “Awalnya saya denger suara pletok-pletok gitu, dikiranya suara tikus,” kata Sunaniti Tak lama setelah itu ia melihat api menghanguskan beberapa bagian rumah ibunya. Saat itu ia dan anaknya berinisiatif mengguyur dengan ember yang diisi air. Namun ternyata api semakin membesar. “Saya liat ada api, masih kecil, terus dibanjur sama saya dan anak. Tapi api malah makin membesar. Saya teriak-teriak karena kan posisi ibu saya masih di dalam,” lanjut Sunaniti. Mendengar teriakan sunaniti, warga berdatangan dan membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Meski begitu api ternyata malah semakin membesar. Tapi beruntung nenek Nuryati berhasil menyelamatkan diri. Sekitar pukul 23.50 kebakaran baru bisa dipadamkan setelah 4 unit mobil damkar datang. Dari keterangan saksi diduga api berasal dari hubungan arus pendek listrik (korsleting). Sehari sebelumnya Senin (24/9) sekitar pukul 06.00 toko kelontong milik Hj Emah (64) di RT 01 RW 01 Blok Pancuran, Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon ludes terbakar. Pemilik toko dan anaknya bernama Ibrohim (40) mengalami luka bakar. Keduanya menjalani perawatan intesnif di RSUD  Gunungjati. Dari informasi yang dihimpun Radar Cirebon, awalnya, Hj Emah di dalam toko sedang memasak air. Namun, di waktu yang sama dia juga memasukan bensin jualannya ke dalam botol. Tak sengaja bensin tumpah sehingga menyambar api. “Saat kejadian saya sedang mandi. dengar ada teriakan ibu minta tolong langsung keluar. Api sudah besar. Saya kaget dan syok melihat api besar dan ibu dalam kondisi terbakar. Kalau penyebabnya ya diduga karena ibu lagi nuangin bensin ke botol untuk jualan. Di belakang ibu juga lagi masak air. Karena bensin itu tumpah sehingga api menyambar dan terbakar,” papar Ridah (23) anak bungsu korban. Api menjalar cepat melumat seisi toko. Anak ketiga Hj Emah yang melihat ibunya terbakar nekat menerobos kobaran api. “Untung ada kakak Ibrohim yang menolong ibu. Kondisi ibu mengenaskan, semua kulitnya terbakar dari atas sampai bawah. Begitu pula kakak mengalami luka bakar. Sekarang keduannya di rawat di RSUD Gunungjati,” ucapnya. (cep/khoirul anwarudin-magang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: