Mendesak, Perbaikan Tebing Cimanis

Mendesak, Perbaikan Tebing Cimanis

Warga Khawatir Terjadi Longsor Susulan SUSUKANLEBAK- Pascalongsor tebing Sungai Cimanis di Desa Kaligawe Wetan Kecamatan Susukanlebak, pemerintah daerah dituntut untuk segera melakukan perbaikan tebing. Jika tidak dilakukan dalam waktu dekat ini, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan. “Ya kami inginnya segera ada perbaikan dari pemerintah dengan memasang bronjong di pinggir sungai,” kata Asep (37), salah satu warga setempat yang dijumpai kemarin. Masih tingginya curah hujan, kata Asep, membuat masyarakat yang rumahnya berada di pinggiran sungai tak bisa tenang. Sebagian warga bahkan tak berani menetap di dalam rumah mereka. Jalan terbaik yang dipilih adalah dengan mengungsi ke rumah sanak keluarga yang lokasinya jauh dari pinggiran sungai dan dianggap aman. “Longsor beberapa hari lalu mengancam 7 rumah di Blok Kliwon RT/RW 0I. Kami meminta ada perhatian dari pemerintah untuk pasang bronjong,” tambahnya. Sementara tokoh pemuda setempat Mae Azhar mengatakan bencana longsor yang terjadi merupakan bukti kelalaian pemerintah, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dalam mengelola daerah pinggiran sungai. Dikatakan, sejak lama masyarakat meminta kepada lembaga milik Provinsi Jawa Barat ini untuk segera mengambil sikap guna meminimalisasi bencana. Namun, kenyataannya tak ada perbaikan. \"Bencana ini sebuah bukti, pemerintah lamban untuk mencegahnya. Ini tentu menghantui masyarakat di pinggiran sungai,\" tuturnya, kemarin. Masyarakat, kata Mae, tidak menuntut yang muluk-muluk. Mereka hanya ingin ada upaya pencegahan dari pemerintah untuk menahan tebing yang sudah kritis akibat erosi sungai. \"Ya semacam pemasangan brojong. Saya setuju dengan kemauan warga yang menginginkan adanya pemasangan bronjong. Jadi pemerintah harus tanggap, ini mendesak,\" ucapnya. Diberitakan sebelumnya, tebing sepanjang 200 meter yang hanya berjarak kurang lebih lima meter dari pemukiman penduduk itu runtuh ke dasar sungai sedalam 14 meter, Minggu sore (10/3). Kuwu Kaligawe Wetan, Asikin mengatakan tebing longsor terjadi sekitar pukul 17.30. Saat itu, kondisi cuaca sedang tidak baik, hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut tak kunjung reda. Akibatnya, air Sungai Cimanis yang bermuara di wilayah Kecamatan Pangenan naik di atas sepuluh meter, ditambah arus yang begitu kencang. “Sebelum tebing itu runtuh, timbul suara gemuruh dan tanah pun bergetar seperti akan terjadi gempa bumi. Tebing sungai yang bulan Januari sempat ditengok bupati pun runtuh,” tuturnya. Runtuhnya tebing tersebut, membuat warga di Blok Kliwon RT/RW 01 panik dan langsung keluar dari rumah karena khawatir akan terbawa longsor. Warga yang tinggal di rumah yang jaraknya tak jauh dari bibir tebing langsung mengungsi ke tempat lebih aman, seluruh harta benda mereka pun diungsikan. “Ada tujuh rumah yang dihuni oleh 11 kepala keluarga dan satu musala yang terancam terbawa longsor,” katanya. Diakui, sebelumnya bupati ketika mengunjungi tebing yang terancam longsor pada Januari lalu sudah menginstuksikan kepada dinas yang kebetulan ikut mendampingi, termasuk kepada Pemdes Kaligawe Wetan untuk mengajukan rehabilitasi tebing. Namun pengajuan tersebut belum dibuat, bencana itu sudah datang. “Kami ingin segera ditangani,” ucapnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: