Debu Batubara Jadi Sorotan Reses DPRD Kota Cirebon
batu Di masa reses yang dilakukan dalam waktu dekat, bakal ada tinjauan lapangan. Termasuk penyampaian aspirasi dari masyarakat. “Nanti agendanya persoalan debu batubara,” ujar Ketu DPRD, Edi Suripno MSi kepada Radar Cirebon. Persoalan debu batubara ini kerap terjadi musim kemarau. Kemudian DPRD juga akan melakukan klarifikasi kepada sejumlah pihak. Termasuk kesepakatan alat pengukur kualitas udara. “Nanti kita lihat bagaimana hasilnya,” katanya. Agenda reses ini akan berjalan di awal Oktober. Kebetulan kawasan Pelabuhan Cirebon masuk di Daerah Pemilihan (Dapil) Kejaksan-Lemahwungkuk. Para anggota DPRD akan terjun ke masyarakat. Mereka akan melihat secara langsung, seperti apa pencemaranyang terjadi. “Itu dapil saya, saya akan datang ke sana,” tukasnya. Seperti diketahui, keluhan mengenai debu batubara ini masih dirasakan masyarakat. Meski secara umum diakui ada perbaikan ketimbang dua tahun lalu. Ketua RW 10 Pesisir Utara, Suwarjono mengatakan, dampak batubara dirasakan di musim kering dan berangin seperti sekarang ini. Meski demikian, warga tetap berharap dampak debu ini mestinya bisa dituntaskan. Terutama bila semua pihak mematuhi komitmennya. “Masih ada. Sekarang sih berkurang, nggak seperti tahun-tahun kemarin,” ujar Suwarjono. Di wilayah RW 02 Pamujudan dampak serupa juga dirasakan. Ketua RW 02 Pamujudan, Sumarsono mempertanyakan alat ukur kualitas udara. Ia meminta perangkat itu dipasang dan dapat disaksikan langsung masyarakat. \"Di sini nggak ada alatnya. Ya terus gimana kita tahu ambang batasnya?\" tuturnya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: