8 Bulan, 26 Kasus Kekerasan Menimpa Anak-anak di Kota Cirebon

CIREBON-Dengan semakin maraknya kekerasan yang terjadi, membuat gerakan wanita di kota Cirebon spontan untuk menggelar deklarasi. Pernyataan sikap ini dilakukan di depan Balaikota Cirebon. Koordinator deklarasi, Sri maryati SPd MA mengatakan, kegiatan spontanitas ini menjadi suara kegiatan gerakan wanita di Kota Cirebon yang sudah lama digagas. “Ini langkah konkrit atas kejadian kekerasan kepada anak dan perempuan di Kota Cirebon,” ujar Sri kepada Radar Cirebon. Menurut data dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Kota Cirebon, dari Januari hingga Agustus 2018 ada 26 kasus kekerasan. Dari jumlah itu, 20 di antaranya menimpa anak-anak. Sebanyak 26 kasus tersebur dialami pada anak usia 0-18 tahun yakni 9 laki-laki dan 17 perempuan dengan jenis kekerasan fisik sebanyak 1, kekerasan seksual 20 kasus, dan bullying sebanyak 5 kasus. Sri menegaskan, deklarasi ini segera ditindaklanjuti kepada pihak yang berkompeten dalam penyusukan kebijakan seperti pemda dan aparat yang bersentuhan langsung dengan penanganan kasusu kekerasan. Dalam deklarasi tersebut berisi bagi pelaku wajib dihukum seberat-beratnya karena telah menyebabkan dampak negatif bagi korbannya. Masyarakat wajib menyuarakan kekerasan yang terjadi di sekitar lingkungan tanpa rasa ketakutan untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang. Kemudian korban juga wajib mendapatkan perlindungan agar dapat didampingi baik secara fisik, mental maupun sosial. Pemerintah wajib memperhatikan permasalahan dengan menyusun kebijakan yang berpihak bagi kepentingan anak dan perempuan sertamasyarakat dan pemerintah harus memberikan perhatian yang kongkrit pada permasalahan kekerasan yang terjadi terhadap anak dan perempuan. \"Kami akan mengusulkan perundang-undangan terkait perlindungan anak dan perempuan. Pelaku kekerasan seksual terutama pada anak akan diusulkan dihukum kebiri,” tegasnya. Yang tidak kalah menyesakan, Kota Cirebon pernah memiliki satu kasus pemerkosaan pada anak. Korban juga harus menanggung derita, karena tertular HIV dari pelaku. (apr)

Sumber: