Mahasiswi Asal Kuningan di Palu tanpa Kabar

Mahasiswi Asal Kuningan di Palu tanpa Kabar

KUNINGAN - Setelah sebelumnya satu warga Kuningan asal Desa Citapen, Kecamatan Hantara, meningga dunia akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), kali ini satu mahasiswi bernama Nining Khoiriyah belum ada kabarnya. Nining merupakan mahasiswi asal Kuningan semester tiga Jurusan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Tadulako, Palu. Lima hari pascagempa, keluarga Nining yang tinggal di RT 02 RW 03, Dusun Mulya, Desa Tajurbuntu, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, belum mendapat informasi apa pun. Siti Fatimah (38) ibu Nining mengaku anak pertamanya itu sudah berada di Palu sejak 2017. Nining kuliah di Universitas Tadulako setelah mendapat beasiswa dari program Bidik Misi. “Anak saya itu kuliah di Universitas Tadulako Jurusan Bimbingan Konseling dan sekarang semester tiga. Dia masuk tahun 2017 lalu. Nining mendapat program beasiswa Bidik Misi. Terakhir pulang ke Tajurbuntu saat Hari Raya Idul Fitri tahun 2017 lalu. Hingga sekarang dia belum pernah pulang lagi,” tutur Siti Fatimah kepada Radar, Rabu malam (3/10). Beberapa jam sebelum gempa dan tsunami menerjang Palu, anak pertama dari empat bersaudara itu masih sempat menelepon adiknya yang berada di Tajurbuntu. Dia mengabarkan jika masih berada di kampus dan belum pulang ke kosan. Kepada adiknya, Nining mengabarkan kondisinya baik dan tak ada masalah selama kuliah di Palu. “Tanggal 28 September sekitar pukul 14.00-15.00 anak saya telepon adiknya. Petangnya ada kejadian gempa disusul tsunami di Palu. Saya kehilangan kontak dengan Nining setelah kejadian itu hingga sekarang. Berarti sudah lima hari Nining tidak bisa dihubungi,” cerita Fatimah dengan suara parau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: