Perunggu Lagi… Perunggu lagi…

Perunggu Lagi… Perunggu lagi…

CIREBON – Kontingen Kabupaten Cirebon lagi-lagi hanya menambah medali perunggu. Rabu (3/10), cabang olahraga catur yang menjadi penyumbang perunggu melalui Fifi Nafsiatun Nurul Fadilah di nomor catur cepat perorangan putri. Bertanding 7 babak, pecatur berusia 14 tahun kelahiran 18 Juni 2004 itu di luar dugaan berhasil menyaingi pecatur-pecatur yang sudah memiliki gelar baik master, bahkan grand master. Posisi pertama di nomor tersebut ditempati GMW Irene Kharisma Sukandar. Dihubungi Radar, Fifi mengaku tidak minder bertemu dengan Irene yang sudah menyandang gelar Grand Master sejak 2008 atau saat Fifi baru berusia 4 tahun. Hadirnya Irene jelas membuat persaingan sangat berat. Dan, siswi SMPN 1 Babakan Kabupaten Cirebon ini mengaku puas meraih medali perunggu. “Saya bangga berkesempatan melawan grand master yang mempunyai nama besar di tingkat nasional dan internasional. Saya juga bisa menimba banyak pengalaman,” ujar Fifi. Pengagum Judith Polgar dan Irene Kharisma Sukandar ini mulai belajar catur sejak kelas 1 SD. Dia menegaskan ingin memiliki prestasi spesifik di cabang olahraga catur. Meskipun saat ini belum memiliki gelar master, namun elorating Fifi saat ini sudah 1.700. Peluang Fifi menambah koleksi medali masih terbuka karena masih akan bertanding di nomor catur standar perorangan dan catur beregu campuran nomor catur kilat, catur cepat, dan catur standar. “Mudah-mudahan di nomor lainnya bisa mendapat hasil yang lebih baik. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Fifi. Sementara itu, Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kabupaten Cirebon meraih dua medali perunggu Porda Jabar XIII/2018. Itu setelah tim putra dan putri bola tangan Kabupaten Cirebon terganjal di semifinal, kemarin (3/10). Impian menembus partai final di Porda perdananya, gagal diwujudkan ABTI usai di sektor putra kalah oleh Kabupaten Bandug Barat (KBB) 16-25. Sementara di kelompok putri menyerah 9-39 dari Kota Bandung. Lawan yang dihadapi di Gymnasium Institut Pertanian Bogor (IPB) kemarin memang berbeda dari lawan-lawan sebelumnya. KBB yang berstatus juara Pool B masih terlalu kuat bagi anak-anak Kabupaten Cirebon. Meski Mukhlisin cs terus berusaha menekan, pertahanan KBB tetap sulit ditembus. Di sektor putri, lawan yang dihadapi lebih tangguh lagi. Kota Bandung salah satu tim favorit juara di bola tangan putri. Tidak heran, Kabupaten Cirebon tak berkutik di tangan tim besutan Yogin Akin SPd tersebut. “Lawan memang kuat. Materi mereka lebih baik. Tapi kita juga tidak turun dengan kekuatan terbaik karena beberapa pemain cedera,” kata salah satu penggawa tim putri bola tangan Kabupaten Cirebon, Elfrida Novita. Kendati hanya mampu bertahan hingga fase empat besar, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabinpres) ABTI Kota Cirebon, Faisal Arby tidak kecewa. Faisal bangga dengan capaian kedua tim di multievent besar pertamanya. “Semua sudah sesuai target. Baik di putra mupun putri,” kata dia. Menurut Faisal, perjuangan Mukhlisin dan kawann-kawan sudah maksimal. Demikian pula dengan Elfrida Novita bersama rekan-rekannya di tim putri. Kekalahan tim putra atas KBB dan tim putri dari Kota Bandung tidak membebaninya. “Usaha anak-anak sudah maksimal. Itu yang terbaik yang bisa kami berikan untuk Kabupaten Cirebon,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Tim Manajer Kontingen Kabupaten Cirebon Selly Andriany Gantina mengapresiasi capaian ABTI. Menurut dia, dua medali perunggu merupakan sumbangsih yang cukup besar dari ABTI. “ABTI itu kan cabang olahraga baru. Baru dua tahun pembinaan langsung dapat medali di Porda. Itu luar biasa,” katanya. (ttr/iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: