PDAM Pastikan Distrtibusi Air Bersih Tak Terpengaruh Penutupan Waduk Darma

PDAM Pastikan Distrtibusi Air Bersih Tak Terpengaruh Penutupan Waduk Darma

KUNINGAN – Kendati Balai Besar Wilayah Cisanggarung (BBWS) bakal melakukan penutupan pintu Waduk Darma akibat penurunan debit air, namun tidak berdampak signifikan terhadap ketersediaan air bersih yang dikelola PDAM Tirta Kamuning. Penutupan pintu Waduk Darma hanya berpengaruh pada debit aliran air baku ke IPA (instalasi pengelolaan air) Surakatiga. Dari IPA ini, pelanggan PDAM di Kecamatan Garawangi yang akan mendapat gangguan dalam mendapatkan pasokan air bersih. Secara umum, rencana penutupan pintu Waduk Darma tidak memengaruhi pasokan air bersih dari PDAM kepada pelanggannya. “Kalau untuk kota Kuningan saja itu tidak ada pengaruh, karena itu kan dari Waduk Darma. Jika penutupan pintu air yang sekarang direncanakan oleh BBWS itu dampaknya hanya ke instalasi yang ada di Surakatiga. Jadi, yang biasanya mengolah 30-40 liter per detik, mungkin setelah penutupan hanya ada setengahnya saja,” jelas Kadiv Transmisi dan Distribusi PDAM Kuningan Maman Suherman didampingi Kadiv Umum dan SDM Dadi Heryadi serta Kadiv Produksi Lis Suparsih kepada Radar, kemarin (4/10). Menurut dia, jika posisi debit sungai di Surakatiga aman, maka dampaknya hanya untuk pelayanan di sebagian wilayah Cabang Garawangi sebelah selatan. Jika pintu air Waduk Darma ditutup, pelayanan air bersih kepada para pelanggan tetap berjalan. “Jadi tidak terlalu berpengaruh, kalau itu ditutup juga. Hanya sebagian pelayanan di Cabang Garawangi saja yang tersendat, karena masih terlayani yang disalurkan dari IPA Darma. Memang ini dampak dari kemarau panjang, mungkin sebagian ada yang bergilir, tapi tidak semuanya, misalnya Cijoho bagian atas itu sebagian digilir,” paparnya. Kalau ada aliran yang tersendat, sambung Lis, biasanya terjadi karena adanya pengolahan air yang sedang produksi sehingga ditutup sementara. Bahkan, pengiriman tangki air ke sejumlah titik kekeringan justru makin bertambah. “Ini akibat dari kemarau yang berkepanjangan, seperti di Desa Jambu Geulis, Desa Sukasari Karangkancana, Desa Kawungsari. Bahkan operasi mobil tangki ini bisa sampai pukul 04.00 WIB pagi. Lalu untuk pelayanan ke pelanggan di wilayah Kramatmulya dilakukan pada pukul 16.00 WIB hingga pagi hari secara bergilir, dan itu setiap hari. Walaupun hari libur, kegiatan terus berjalan,” katanya. Lis menyampaikan, dari hasil rapat bersama BPBD Kuningan bahwa diperkirakan musim kemarau terus berlangsung hingga November. PDAM sendiri terus menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan. Bahkan, pengiriman air bersih ke daerah rawan bisa berlangsung hingga dini hari. Hanya saja pihak PDAM merasa kesulitan untuk tenaga driver lantaran jumlahnya terbatas. Jika tetap dipaksakan beroperasi, tentu akan mengancam keselamatan para pengemudi mobil tangki itu sendiri. “Kendaraan sih siap siaga, namun kendalanya di sopir atau driver. Mereka tidak bisa bekerja 24 jam. Solusinya, ya digilir meski mungkin mengganggu distribusi air bersih,” timpal Dadi. Karena itu, Dadi meminta masyarakat yang mengalami kekeringan dan sudah mengajukan permohonan kepada PDAM agak terlambat dalam pengiriman. Kepada pelanggan PDAM juga dia meminta maaf jika debit air mengalami penurunan. “Kami berharap agar masyarakat khususnya pelanggan PDAM untuk bersabar, karena memang kondisi musim kemarau saat ini membuat debit air yang dikelola PDAM berkurang. Kita juga terus berupaya memberikan pelayanan seperti pada jam 06.00 WIB pagi sampai jam 18.00 sore pengiriman tangki air ke Gunung Keling, Perum Korpri Cigintung, Perum Pesona Alam, dan Perum Janaruraga. Pada jam 18.00 sore sampai jam 06.00 pagi itu bagian ke Kedung Arum, Perum Bumi Ancaran, Perum Alam Asri, PMK, Perum Grand Kasturi, Perum Puri Perdana, dan Ciloa,” ungkapnya. Walau hanya memiliki 5 mobil tangki air, PDAM terus melayani kebutuhan pelanggan. Terlebih, hidran umum yang dimiliki PDAM disebar ke sejumlah titik untuk memenuhi kebutuhan air bersih para pelanggan dengan kapasitas 2.000 liter dan 4.000 liter air. “Kalau untuk hidran umum kapasitas 2.000 liter bisa mencukupi sebanyak 50 KK dan 4.000 liter untuk 100 KK. Bahkan kita setiap hari kirim air bersih ke Perum Alam Asri sampai 15 tangki,” tutupnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: