PPP Kuningan Yakin Bisa Rebut Dua Kursi Dewan dari Dapil II

PPP Kuningan Yakin Bisa Rebut Dua Kursi Dewan dari Dapil II

KUNINGAN–Mantan Ketua DPC PPP Kabupaten Kuningan sekaligus Anggota DPRD Kuningan Drs H Momon Suherman optimistis kursi legislatif di Dapil II dapat bertambah menjadi 2 kursi. Saat ini, anggota parlemen daerah dari PPP dapil II hanya satu orang yakni dirinya. Namun untuk Pileg 2019, peluang menambah kursi terbuka lebar bagi partainya. Keyakinan Momon didasari dari sejumlah caleg yang maju di dapil II memiliki elektabilitas cukup tinggi, dan juga dikenal masyarakat. Karena itu, Momon sangat yakin jika penambahan kursi bakal bisa dilakukan PPP di DPRD Kabupaten Kuningan. Dapil II sendiri terbilang gemuk lantaran pemilihnya padat. Dapil ini meliputi Kecamatan Kramatmulya, Jalaksana, Japara, Cigandamekar, Cilimus, Pancalang, Mandirancan dan Pasawahan. “Sekarang saya sudah bikin simpul-simpul jaringan. Tinggal nanti setiap bulan dievaluasi sampai sejauh mana pergerakan tim. Saya sekarang juga sudah mulai turun bersilaturahmi. Tinggal nanti persiapan untuk APK (Alat Peraga Kampanye) yang akan kita sebar,” ucap Momon. Berbekal pengalaman selama menjadi anggota dewan, Momon optimistis terpilih kembali pada kontestasi Pileg 2019 nanti. Bahkan, ia meyakini kursi legislatif untuk partainya di Dapil II dapat bertambah menjadi 2 kursi. “Mudah-mudahan target kita di dapil II bisa meraih 2 kursi. Bahkan menurut informasi, PPP itu bisa dapat 6 kursi tersebar di seluruh dapil. Itu informasi yang saya dapatkan ya,” ujarnya. Soal nomor urut, Momon mengaku, tidak mempersoalkan tentang nomor urut yang telah ditetapkan partai. Sebab, nomor urut itu bukan tolok ukur kemenangan bagi caleg dalam memenangi kontestasi Pileg. “Saya nomor 4, dan itu enggak apa-apa. Nomor urut tidak menjadi masalah bagi saya. Sekarang itu kan suara terbanyak. Siapapun yang mendapatkan suara terbanyak itu yang menang. Tidak ada pengaruh dengan nomor urut. Justru saya memberikan spirit bagi teman-teman yang lain,” katanya. Baginya, bagi siapa pun kader satu partai yang berjuang di dapil II semoga dapat terus bersama-sama berjuang untuk membesarkan partai. Sebab, jika semua caleg mampu mendulang suara banyak maka partai juga akan besar. “Saya mendorong kepada semua caleg untuk terus mendekati hati rakyat. Semakin banyak suara yang didapat maka partai akan besar. Kita mungkin yang incumbent dengan caleg baru itu sama saja. Peluang kita semua sama untuk menang. Tapi intinya, kita harus betul-betul dekat dengan rakyat untuk meraih hati mereka. Agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat,” ungkapnya. Dirinya berpesan, agar semua caleg PPP khususnya di dapil II harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama masa kampanye. Bahkan sebagai seorang incumbent, ada tiga hal yang mempengaruhi bisa terpilih kembali duduk di kursi parlemen. “Pertama yaitu pemilih yang berbesar hati, kedua pemilih yang iri hati, dan ketiga pemilih yang sakit hati. Mana di antara ketiga itu yang paling banyak. Kalau kriteria pemilih yang berbesar hati paling banyak, Insya Allah menang lagi. Tapi kalau dua kriteria lain yang banyak pemilihnya, maka dimungkinkan incumbent tidak akan terpilih kembali,” sebut dia. Dapil II sendiri dikenal sebagai dapil neraka. Penyebabnya, banyak ketua partai politik daerah yang maju dari dapil ini. Seperti PAN, Gerindra, Demokrat serta partai lainnya. Kemudian juga persaingan bakal ketat mengingat caleg incumbent mempunyai pengaruh yang kuat di masyarakat. “Misalnya Pak Toto Suharto dari PAN dan Pak Nuzul Rachdy, Pak Rusliadi dari PDI Perjuangan. Belum lagi ada Bu Kokom dari PKS, Pak Momon Suherman dari PPP. Saya kira persaingannya juga akan sangat ketat. Bagi caleg baru, tentu membutuhkan energi lebih untuk bisa meraup suara signifikan dari dapil neraka ini,” nilai Syaripudin, pemerhati politik lokal. Menurut dia, kunci untuk meraih suara yakni dengan rajin menemui dan berdialog dengan masyarakat. Saat mendekati masyarakat, caranya juga harus diubah. “Ada beberapa caleg baru yang potensial melenggang ke Ancaran. Tapi bukan berarti mudah, namun memerlukan perjuangan. Apalagi caleg incumbent lebih memahami medan dan cara meraih suara masyarakat. Saya kira peluang semua calon fifty-fifty,” tukasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: