Berawal dari FB, 7.000 Butir Telur Bebek Raib Dibawa Kabur

Berawal dari FB, 7.000 Butir Telur Bebek Raib Dibawa Kabur

CIREBON - Bos telur bebek asal Lohbener, Kabupaten Indramayu, Firman (30), terpaksa harus gigit jari. Dia tertipu mentah-mentah di Desa Plumbon, Kabupaten Cirebon, Rabu (17/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebanyak 7.000 butir telur bebek miliknya raib dibawa kabur orang tidak dikenal (OTK). Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, penipuan itu  berawal dari penawaran Firman melalui postingannya di media sosial facebook. Dia menawarkan telur bebek dengan mencantumkan nomor WhatsApp (WA). Rupanya, salah satu pengguna facebook (FB) tertarik dan menghubungi Firman via WA. Orang tidak dikenal itu memesan telur bebek sebanyak 9.000 butir. Setelah dipastikan jumlah dan harganya cocok, kemarin sekitar pukul 08.00 WIB Firman bersama istrinya berangkat menggunakan mobil pikap nopol B 9647 PAA. Keduanya mengantarkan telur bebek pesanan. Ribuan butir telur bebek itu disepakati diantarkan langsung ke rumah calon pembelinya di Desa Plumbon. Tepatnya di sebuah rumah di pinggir jalan raya Plumbon. Firman dan istrinya pun bertemu dengan calon pembeli yang mengaku bernama Rizki. \"Sudah fixed harganya disepakati Rp 2.200 per butir. Kami turunkan di depan rumah Rizki sesuai transaksi di WA, karena saya kira itu rumahnya. Sebanyak 7.000 butir telur kita turunkan di depan rumah. Sedangkan, 2.000 butir masih tetap berada di mobil. Karena pembeli yang mengaku bernama Rizki itu meminta kami mengantar sisanya ke tempat jualannya di Pasar Pasalaran Plered. Uangnya juga dijanjikan dibayar sekaligus di sana (di pasar, red),\" papar istri Firman yang enggan disebutkan namanya saat menunggu suaminya di-BAP Polsek Depok. Setelah menaruh telur di depan rumah “si pembeli”,  tanpa menaruh curiga, Firman dan istrinya menuju ke Pasar Pasalaran. Rizki sendiri sudah mendahuluinya berangkat ke Pasar Pasalaran. Sesampainya di pasar Pasalaran, Firman kehilangan jejak si pembeli telur bernama Rizki itu. Setelah menunggu cukup lama, Firman lalu menelpon Rizki. Sayangnya nomornya sudah tidak aktif lagi. Barulah Firman tersadar sudah tertipu. Menyadari itu, Firman dan istrinya bergegas kembali menuju tempat pertemuan awal. Tempat di mana ribuan telurnya diturunkan dan ditaruh di depan salah satu rumah di Plumbon. Sayang, sampai lokasi, tumpukan telur itu sudah tidak ada. Penasaran, Firman menanyakan ke pemilik rumah yang bernama Temu. Mendengar jawaban pemilik rumah, Firman dan istrinya langsung lemas. \"Ternyata pemilik rumah juga tidak kenal sama pria bernama Rizki yang transaksi dengan suami saya,” ujarnya. Menurut Temu, setelah Friman dan istrinya pergi datang empat pria mengambil telur yang disimpan di dpan rumahnya. “Setelah saya dan suami pergi, datang empat orang pria menggunakan pikap hitam yang dengan cepat mengangkut telur bebek milik kami,\" tuturnya. Setelah dipastikan tertipu, mereka menuju kantor Polsek Depok untuk melakukan pelaporan. \"Sekitar 7.000 butir telur yang hilang, kerugian mencapai Rp 15.000.000,\" imbuh Firman di kantor Polsek Depok. Pantauan Radar Cirebon, selain memeriksa korban, polisi juga memeriksa pemilik rumah dan warga sekitar termasuk tukang ojek juga. Dari barang bukti dan keterangan yang dihimpun polisi, diduga pelaku juga merupakan warga Kabupaten Indramayu. Mereka menipu dan transaski dengan meminjam lokasi  di wilayah Plumbon. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: