Lamer U-Turn Dikritik, Dishub Klaim Sudah Efektif Kok

Lamer U-Turn Dikritik, Dishub Klaim Sudah Efektif Kok

CIREBON–Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di ­u-turn Jl Cipto Mangunkusumo jadi bahan perdebatan. Statusnya memang masih uji coba. Meski demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebo klaim merasa puas dengan hasilnya. \"Itu efektif kok. Ini kami sudah mengajukan anggaran untuk permanen,\" ujar Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Gunawan ATD DEA kepada Radar Cirebon. Efektivitas rambu itu tak sekadar klaim. Gunawan menyebutkan, pemasangan APILL dan uji efektivitasnya berdasar hasil rapat  Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ). Rapat koordinasi 20 Juli itu secara khusus membahas persoalan itu. Semua unsur dalam forum itu bahkan menyetujui uji coba sampai akhir tahun. Seperti yang diketahui rambu APIL tersebut saat ini masih menggunakan bahan bekas. Memanfaatkan APILL Jl Pemuda dan Jl Siliwangi-Karanggetas yang diganti dengan rambu baru. Dishub rencananya menjadikan APILL di u-turn Indosat permanen. Terutama bila dinilai efektif dan anggarannya siap. “Mudah-mudahan tahun depan sudah penggantian rambu permanen,” katanya. Dari hasil pengamatan dishub, adanya APILL membuat rasio kecelakaan berkurang. Terutama yang disebabkan crossing kendaraan yang berputar arah dari Gunungsari. Kemudian mengurangi antrean kendaraan. Sebelum adanya APILL, antrean justru mengular lebih panjang. Indikator lain ialah antrean kendaraan di lampu merah Gunungsari berkurang. \"Saya kira ini efektif. Tapi yang penting rasio kecelakaannya jadi berkurang,” ucapnya. Bagaimana dengan pandangan Satlantas Polres Cirebon Kota yang menyebut APILL menimbulkan kemacetan baru? Gunawan tak sependapat. Saat diuji efektivitasnya, durasi APILL arah Gunungsari menggunakan fase merah 60 detik dan hijau 75 detik. Hasilnya, antrean kendaraan tidak sepanjang biasanya. Begitu juga dari arah Pusdiklatpri dengan fase 75 detik merah dan hijau selama 60 detik. Antrean tak sampai mengular hingga Komplek TNI AL. Dua hal ini menunjukkan efektivitasnya. Apalagi saat APILL menyala merah, tak ada kendaraan yang terjebak sampai dua kali. “Saya kira, ini lah indikator APILL ini efektif,\" tandasnya. Penggunaan durasi yang berbeda untu arah Gunungsari dan Pusdiklatpri juga didasari hasil kajian. Sebab, jumlah kendaraan yang berputar dari arah Gunungsari lebih banyak. Namun, ia juga mengakui ada kendala dalam pemberlakuannya. Salah satunya siklus parkir CSB Mall belum berubah. Saat weekend, sering ada antrean kendaraan masuk ke mall. Padahal, dalam rapat koordinasi dengan forum lalu lintas, dishub telah menyarankan agar ada perubahan akses keluar masuk. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: