Waduh, Air PDAM di Timur Kabupaten Cirebon Sudah Terasa Payau

Waduh, Air PDAM di Timur Kabupaten Cirebon Sudah Terasa Payau

CIREBON-Meskipun sudah ditutup kisdam dan dipompa secara rutin, tapi kisdam yang dipasang di Bendung Karet Tawangsari, Losari tidak kuasa menahan terjangan rob. Akibatnya, air laut sewaktu-waktu masih masuk dan mempengaruhi kualitas air menjadi payau atau terasa asin. Hal tersebut disampaikan Kuwu Desa Tawangsari Saerofik saat ditemui Radar Cirebon. Menurutnya, satu bagian bendung karet yang jebol sudah sepenuhnya ditambal dengan kisdam yang terdiri dari tumpukan karung berisi tanah namun dua bagian bendung karet lainnya masih difungsikan meskipun kondisinya bocor. “Yang satu kondisinya jebol sudah diatasi dengan membuat kisdam, yang dua bocor itu setiap beberapa jam sekali dipompa karena air untuk memompa karet keluar lagi, tapi meskipun begitu air dari luat tetap masuk,” ujarnya. Dijelaskannya, sudah beberapa bulan terakhir, air PDAM di wilayahnya memang terasa payau dan masyarakat sekitar hanya menggunakannya untuk kebutuhan mandi dan lain-lainnya. Sementara, untuk keperluan konsumsi seperti memasak dan minum warga membeli air galon kemasan atau air isi ulang. “Memang sudah ada informasi katanya mau diperbaiki tahun 2019, tapi kan tidak mungkin awal tahun, karena posisinya masih musim hujan. Kemungkinan perbaikan juga saat tengah tahun dimana air juga tidak terlalu deras dan curah hujan sudah menurun,” imbuhnya. Berdasarkan analisis tersebut, kata Saerofik, warga meminta ada upaya darurat yang dilakukan PDAM ataupun BBWSCC untuk pemenuhan kebutuhan air bersih selama menunggu masa perbaikan tersebut. “Kita ini wilayah terluar, wilayah yang berbatasan dengan Jawa Tengah harus ada upaya dari PDAM untuk melakukan upaya darurat untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, karena saya yakin tidak akan sebentar perbaikannya,” jelasnya. Sementara itu, Suryadi warga Desa Tawangsari menuturkan, kondisi air PDAM sudah beberapa bulan terkahir payau dan malah sering tidak keluar air. “Kemarin-kemarin itu sungai sempat kering, air sedikit sekali keluarnya, dua hari terkahir air baru datang baru ngalir lagi, itupun masih terasa payau,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: