Komunitas Tionghoa Diminta Jangan Termakan Isu Kampanye Hitam
CIREBON-Pemilihan presiden sisa empat bulan setengah lagi. Tokoh muda Tionghoa, Shandy Siskarteja, mengajak masyarakat agar jangan mudah terpengaruh terhadap isu dan informasi hoax yang menyudutkan salah satu calon. “Saya meminta semua elemen termasuk warga Tionghoa bisa lebih jernih dan cerdas dalam menyikapi isu politik yang berhembus,” ujarnya. Dia berharap, warga Tionghoa untuk tidak termakan isu kampanye hitam yang beredar begitu saja tanpa dikonfirmasi kebenarannya. Hal itu terkait isu yang menimpa kedua calon presiden yang sedang menghadapi persaingan dalam pemilu presiden tahun ini. “Pilpres kali tidak telpas dengan fitnah dan kampanye hitam, saya harap masyarakat harus cerdas dalam menerima isu-isu negatif, harus dikonfirmasi dulu kebenarnnya,” ujarnya. Diakui Shandy, kedua pasang calon presiden yang ada saat ini, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Shandy menilai, semua pemimpin yang ada saat ini merupakan pemimpin yang baik. Warga Tionghoa saat ini memiliki hak politik masing-masing. “Komunitas Tionghoa memang tidak berpolitik, namun semua diserahkan kepada personal masing-masing dalam menentukan pilihan. Yang penting kita imbau agar memilih pemimpin atau partai yang tegas dan melindungi semua kalangan,\" ucapnya. Dia berharap, masyarakat bisa berpikir positif untuk membangun bangsa dan negara. Karena, warga Tionghoa sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan warga masyarakat Indonesia. Terlebih, kiprah dan perjuangan tokoh-tokoh Tionghoa dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negara sangatlah besar. “Saya rasa kalau memang ada calon pemimpin dan calon legislatif yang berperilaku diskriminatif itu sama saja bunuh diri, rakyat tidak akan memilih, karena ini sudah zaman demokrasi,\" pungkas Shandy yang juga calon anggota legislatif (caleg) dari PSI ini. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: