KPK Balik Jakarta, Dalami Hasil Penggeledahan OTT Bupati Cirebon

KPK Balik Jakarta, Dalami Hasil Penggeledahan OTT Bupati Cirebon

CIREBON-Tim KPK sudah kembali ke Jakarta. Langsung bekerja mendalami hasil penggeledahan yang dilakukan di 21 lokasi di Kabupaten Cirebon. “Tim sudah di Jakarta,” tulis Jubir KPK Febri Diansyah melalui WhatsApp (WA) yang dikirimkan ke Radar Cirebon. Febri mengakui kemarin tak ada pemeriksaan. “Tidak ada pemeriksaan hari ini (Kamis, red). Tim mempelajari lebih lanjut hasil penggeledahan dan pemeriksaan kemarin,” kata Febri. Penyidik telah menyita berbagai dokumen dari hasil penggeledahan di sejumlah lokasi. Rata-rata dokumen yang disita penyidik merupakan berkas berkaitan dengan proses mutasi dan promosi jabatan yang dilaksanakan pada 3 Oktober lalu. Sebelumnya, KPK telah melakukan penggeledahan di  21 lokasi sejak Jumat (26/10) hingga Senin (29/10). Lembaga antirasuah itu kemudian memeriksa sejumlah pejabat. Seperti Sekda sekaligus Plh Bupati Cirebon Rahmat Sutrisno, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Muhadi, Kabid Bintek PUPR Suparman, dan 6 orang PNS lainnya. KPK juga pernah menggeledah beberapa kantor dinas. Seperti Dinkes Kabupaten Cirebon. “Penggeledahan dan penyitaan dari bukti pengajuan dan pengusulan mutasi,\" tutur Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, usai penggeledahan di ruang kerjanya pada Senin (29/10) lalu. “Yang promosi itu ada 9 (pegawai, red) kalau nggak salah,\" sambungnya. Tak hanya di dinkes, penyidik KPK juga mengobok-obok Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. Selama 2 jam penggeledahan, lagi-lagi berkas yang diamankan adalah berkas mutasi. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Efendi saat itu menuturkan, pihaknya sempat ditanya seputar proses mutasi di organisasi perangkat daerah (OPD) yang dia pimpin. \"Memang kemarin ada 4 pegawai baru menggantikan pegawai lama yang pensiun,\" ujarnya. Keempat PNS tersebut, diakui Ali, masuk ke Dinas Pertanian dengan eselon yang sama. \"Bukan mutasi atau promosi, hanya rotasi biasa, intinya hanya pindah,\" jelas Ali. Total ada 21 lokasi yang digeledah KPK. Termasuk rumah anak Sunjaya, Satria Robi Saputra di kompleks Kinaya Regency. Dari rumah Robi, penyidik tak hanya menyita dua koper, namun juga menyita dua unit mobil, terdiri Honda HR-V yang masih baru dengan nomor polisi E 486 XY dan Honda Jazz bernomor polisi E 20 FA. Dua mobil lainnya yakni Mitsubishi Pajero berwarna putih dengan nomor polisi E 1139 LL dan Toyota Yaris putih dengan nopol E 1501 LH. Kini KPK masih memburu tersangka lain yang diduga turut terlibat dalam persekongkolan jahat tersebut. Terlebih dalam mutasi yang digelar 3 Oktober lalu, sebanyak 592 pejabat eselon 3 dan 4 dilantik Sunjaya di Aula Kantor BKPSDM. Selain mengenai kasus mutasi, KPK mengendus praktik korupsi lainnya mengenai perizinan dan proyek. Ini terkonfrmasi saat salah seorang PNS Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) bernama Uut, menjalani pemeriksaan di Mapolres Cirebon Kota pada Selasa (30/10) lalu. “Saya cuma nganterin berkas-berkas aja. Ini berkas tambahan dari kantor, berkas ini izin aja,” katanya. (day-mg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: