Akta Lahir Sudah Jadi, JPU Upayakan Pengobatan Mata Rizki ke KEC
KUNINGAN - Satu per satu kendala administrasi Rizki Aditia, bocah lima tahun penderita kelainan mata, untuk mendapatkan pengobatan mulai teratasi. Berkat bantuan Jaring Pengaman Ummat (JPU) Kabupaten Kuningan, putra bungsu pasangan Mimin Surmi dan Dadang Juanda warga Desa Sindangsari, Kecamatan Sindangagung, tersebut telah memiliki akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai syarat agar bisa berobat. \"Alhamdulillah berkat kerja sama kami dengan Disdukcapil akhirnya Rizki bisa mendapat akta lahir dan Kartu Identitas Anak (KIA) dengan mudah dan gratis. Dengan demikian, persoalan akta lahir yang selama ini menjadi kendala Rizki untuk mendapat pengobatan sudah bisa teratasi. Selanjutnya kami akan upayakan untuk pengobatannya, semoga bisa secepatnya bisa dilakukan,\" ungkap Sekretaris JPU Kuningan Amar Thohir usai penyerahan akta lahir Rizki kepada orang tuanya, kemarin. Amar melanjutkan, sebagai langkah awal pihaknya akan mencoba membawa Rizki untuk menjalani pengobatan ke Kuningan Eye Center (KEC). Dia berharap dari pemeriksaan awal nanti bisa menentukan penanganan dan pengobatan Rizki apakah tetap harus dirujuk ke RS Mata Cicendo di Bandung atau masih bisa ditangani di Kuningan. \"Setidaknya kami ingin tahu kondisi mata Rizki seperti apa. Kalau masih bisa ditangani di KEC mungkin akan lebih baik, karena orang tua Rizki tak perlu repot ke Bandung. Kalau memang harus dirujuk ke Cicendo, maka kami akan upayakan segala kebutuhan untuk pengobatan di sana termasuk selama orang tuanya menunggu dengan melibatkan Baznas atau komunitas Sedekah Rombongan (SR),\" ujar Amar diamini Emil petugas JPU yang lain. Sementara itu Mimin, orang tua Rizki mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan JPU untuk meringankan beban yang dideritanya selama ini. Dengan telah terbitnya akta lahir Rizki, kata Mimin, harapan anak bungsunya bisa mendapat pengobatan semakin terbuka. \"Mudah-mudahan setelah ada akta ini anak saya semakin mudah dapat pengobatan. Saya sangat berterima kasih atas bantuan ini. Saya mau melakukan apa saja untuk kesembuhan Rizki,\" ujar Mimin dengan mata berkaca-kaca. Seperti diberitakan, Rizki Aditia (5) mengalami gejala kebutaan sejak usia 1,5 tahun. Kendala ekonomi kedua orang tuanya yang serba kekurangan menyebabkan Rizki belum mendapat pengobatan secara optimal. Saran dokter RSUD \'45 merujuk Rizki ke RS Mata Cicendo di Bandung tak juga terlaksana karena pertimbangan biaya pengobatan dan masa menunggu kedua orang tuanya di sana. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: