Perang Baliho Caleg sampai Pelosok Kampung
INDRAMAYU – Jalan pantura sepertinya tak cukup bagi para calon anggota legislatif (caleg) peserta Pemilu 2019 untuk menyosialisasikan diri. Mereka lantas ramai-ramai memasang alat peraganya di jalan lingkungan dan pedesaan. Tak mengherankan, alat peraga kampanye (APK) caleg DPRD, DPR dan DPD kini mudah ditemui di berbagai sudut jalan-jalan kampung. Seperti terlihat di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan. Perang baliho maupun spanduk caleg dari berbagai parpol mulai ukuran kecil hingga berukuran besar berjejeran di pinggir jalan kampung dekat saluran irigasi tersebut. Mereka tebar pesona dengan berbagai pose untuk menarik simpati. Saking banyaknya atribut, lokasi yang dijadikan sebagai zona pemasangan APK itu terlihat penuh sesak. Tak hanya di lokasi strategis yang diperbolehkan, perang alat peraga sosialisasi juga menyasar lokasi lainnya di sembarang tempat. Seperti menempelkan poster di tiang listrik, PLN bahkan di batang pohon yang berada di pinggir jalan. “Yang dipasang sembarangan ini yang bikin lingkungan menjadi kumuh. Kenapa para caleg tidak mempertimbangkan estetika,” kata Nurdin, pemerhati Pemilu kepada Radar, Minggu (18/11). Menurutnya, memasang alat peraga kampanye sangat penting bagi para caleg. Langkah itu dinilai efektif untuk mengenalkan diri kepada masyarakat. Namun, seharusnya estetika juga diperhatikan. Setidaknya para caleg untuk mengindahkan peraturan dalam penempatan alat peraga khususnya di lokasi yang dilarang. “Harus sadar, meski alat peraga ditebar sebanyak-banyaknya namun kini masyarakat sudah cerdas untuk menentukan pilihan,” ujarnya. Karena itu, Nurdin meminta para caleg atau tim suksesnya konsisten terhadap larangan pemasangan alat peraga terutama di pohon-pohon pinggir jalan. Sebab dia masih sering melihat poster caleg berbagai ukuran terlihat dipaku di batang pohon yang dijaga dan dirawat pemerintah dan masyarakat. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: