Dorong Tingkatkan Minat Baca, Usulkan Perda Khusus Literasi
Sejumlah aktivis literasi di Majalengka yang terdiri dari pengelola perpustakaan desa, perpustakaan sekolah, dan taman baca masyarakat (TBM) terus mendorong agar minat baca terus meningkat. Pasalnya, minat baca di Kota Angin mengalami penurunan. ============== LEWAT Fokus Grup Diskusi (FGD), para aktivis literasi se-Majalengka terus mencari solusi untuk meningkatkan minat baca. Kendati saat ini serba digital sehingga memudahkan warga dalam membaca dan mencari referensi buku bacaan, tetapi belum juga menggugah kesadaran warga untuk membaca. Kepala Bidang Perpustakaan pada Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Daerah Majalengka, Yuyun Yuhana mengatakan, dalam enam bulan terakhir sejak bulan Juli hingga November 2018, jumlah pengunjung ke Perpusda Majalengka menurun drastis. Padahal, selama enam bulan pertama 2018, sejak Januari sampai Juni, jumlah pengunjung perpustakaan daerah dalam sebulan mencapai 1.000 orang. Namun selama lima bulan terakhir, kunjungan setiap bulannya tercatat hanya 300 orang. “Kami kurang tahu apa sebabnya, sebab biasanya rata-rata pelajar yang hadir ke Perpusda pukul 14.00. Kini tidak lagi,” ungkapnya, di sela menjadi narasumber dalam acara FGD, di salah satu rumah makan Babakan Jawa, Sabtu (17/11). Yuyun menambahkan, keberadaan Perpusda di pinggir Jalan KH Abdul Halim, kini setiap harinya hanya segelintir pengunjung. Selain itu, hampir seluruh pengunjung perpustakaan, akan langsung pergi ke komputer untuk berselancar di dunia internet. “Namun, karena di kami tetap ada bahan bacaan menarik, maka pengunjung kami arahkan pergi ke ruang baca dulu. Harus membaca buku setengah jam. Hal itu untuk mengimbangi pengetahuan berbobot, sebab biasanya pengunjung datang hanya untuk mengerjakan tugas sekolah,” ujarnya. Sementara itu, penyelenggara acara yang juga Ketua Tim Peneliti Riset Indeks Baca dari Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Asep Saeful Rohman mengatakan, akan segera menyelesaikan riset untuk kemudian diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Majalengka. Hasil riset berupa lebih dari 500 angket telah disebar di Majalengka akan segera dilaporkan. Lalu, dibuatkan naskah akademik untuk kemudian didorong agar ada peraturan daerah (perda) khusus mengenai minat baca. “Mengenai teknologi, kita sepakat juga sekarang serba digital. Namun, kita juga harus mendukung saat ini, Pak Gubernur Jabar juga sudah oke untuk peningkatan minat baca. Di antaranya, akan membangun 600 titik pojok atau sudut baca, termasuk di wilayah Majalengka,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Majalengka, Dodi Jaya juga mendorong adanya perda khusus mengenai literasi di Majalengka. (bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: