Rumah Nenek Murti Ludes Terbakar

Rumah Nenek Murti Ludes Terbakar

KUNINGAN - Musibah kebakaran menimpa rumah nenek Murti (70) di Desa/Kecamatan Karangkancana, Jumat siang. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik menyebabkan kerugian materil mencapai Rp 100 juta lebih. Berdasarkan informasi dihimpun, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Rumah permanen berukuran 6x11 meter yang ditinggali Nenek Murti seorang diri tersebut terlihat mengeluarkan asap dari bagian atap rumah. Salah seorang warga yang pertama kali melihat kepulan asap tersebut langsung berteriak memanggil nenek Murti yang tengah berada di dalam rumah untuk segera keluar menyelamatkan diri. Sejurus kemudian, warga pun berdatangan melakukan upaya pemadaman api dengan peralatan seadanya. Kondisi rumah nenek Murti yang sudah lapuk dan banyak terdapat bahan material kayu di samping rumahnya menjadikan api dengan cepat membakar seluruh bagian rumah. Upaya warga memadamkan api dengan menggunakan air dari sumber air terdekat dan peralatan seadanya, membuat pemadaman pun sulit dilakukan. Petugas Damkar Kabupaten Kuningan yang tiba di lokasi kejadian sekitar satu jam kemudian mendapati api sudah membakar seluruh bangunan rumah. Lokasi kebakaran yang terbilang jauh menjadi kendala petugas, sehingga upaya pemadaman pun terbilang terlambat. \"Kami tiba di lokasi sekitar pukul 15.15 WIB, mendapati api sudah membakar seluruh bangunan. Dengan mengerahkan satu unit kendaraan pemadam, akhirnya api dinyatakan padam pukul 16.00 WIB,\" ungkap Plt Kepala UPT Damkar Kuningan M Khadafi kepada Radar. Dari hasil kajian, Khadafi menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh korsleting listrik. Atas kejadian kebakaran tersebut, kerugian materil yang diderita nenek Murti ditaksir mencapai Rp100 juta lebih. \"Kebakaran menghanguskan seluruh bangunan rumah berikut isinya sehingga tak ada barang yang tersisa. Ditaksir kerugiannya mencapai Rp 100 juta, dan memaksa nenek Murti harus mengungsi sementara ke rumah saudaranya,\" ungkap Khadafi. Atas kejadian ini, Khadafi kembali berpesan kepada masyarakat terutama pemerintah desa untuk menyediakan sarana dan prasarana pencegah kebakaran sepertai APAR, hidran dan toren air. Hal ini, kata dia, untuk memudahkan upaya pemadaman kebakaran sejak saat api masih kecil untuk meminimalisir kerugian materil dan mencegah adanya korban jiwa. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: