Kawanan Maling Bobol Balai Desa Cipeujeuh Kulon
CIREBON – Hari masih pagi namun suasana di Balai Desa Cipeujeuh Kulon sudah heboh Senin (3/12). Sejumlah petugas kepolisian terlihat sibuk, sementara warga dan para perangkat desa terlihat berkerumun di depan balai desa. Hal tersebut rupanya dipicu kondisi balai desa acak-acakan. Rupanya balai desa tersebut baru saja dibobol kawanan maling yang diperkirakan jumlahnya lebih dari satu orang. Suharyadi, Kadus Desa Cipeujeuh Wetan saat ditemui Radar Cirebon menuturkan, dialah yang kali pertama mendapati kantor balai desa dalam kondisi acak-acakan. Menurutnya, sudah menjadi kebiasan setiap hari dirinya yang mematikan lampu balai desa. Namun ia tak menyangka jika pagi itu kantor tempatnya bekerja dibobol maling. “Otomatis kaget. Saya masuk melalui pintu depan. Pas masuk kondisi pintu belakang sudah terbuka tidak terkunci. Saya masuk ruangan semuanya acak-acakan. Termasuk jendela dan pintu yang rusak akibat dijebol paksa,” terang Suharyadi. Setelah melihat hal tersebut, ia langsung menghubungi sekdes. Dia juga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Setelah dilihat lebih teliti, tiga unit komputer lengkap dengan monitornya serta dua unit laptop raib. Selain itu brankas milik desa yang saat itu dalam keadaan tidak ada isinya pun turut dijebol kawanan maling. “Ada dua kemungkinan maling masuk. Pertama lewat jendela di ruangan kuwu, karena bagian jendelanya terbuka dan rusak serta teralis besi jendelanya tergeletak di luar. Kedua, dari pintu belakang yang kemudian masuk ke ruangan desa. Ada uang juga katanya di meja Pak Kuwu Rp 1 juta yang diambil maling,”imbuhnya. Ia menduga para pelaku sudah mengawasi situasi di balai desa. Pasalnya, malam itu ada dua perangkat desa yang melaksanakan piket namun pulang ke rumah sekitar pukul 02.00 WIB. “Berarti kan pelaku menunggu yang piket pulang, lalu masuk. Selain itu yang anehnya untuk komputer chasingnya dibuang. Diambil isinya saja. Artinya pelakunya sudah siap dan bawa alat dan tahu barang yang diincar yang ada harganya,” jelasnya. Ditambahkan Suharyadi, saat melakukan oleh TKP, petugas kepolisian menemukan tiga chasing komputer yang dibuang di bawah rimbunan pohon mangga di dekat lapangan sepak bola, tak jauh dari balai desa. Para pelaku hanya mengambil isi dari komputer tersebut berupa mesin dan lain-lainnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: