Gandeng Warga, Polres Indramayu Tekan Angka Kriminalitas

Gandeng Warga, Polres Indramayu Tekan Angka Kriminalitas

INDRAMAYU-Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki SIK menggelar silaturahmi kamtibmas, di kantor Desa Singakerta, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Rabu (5/12). Kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka kriminalitas. Selain itu dilakukan pula deklarasi damai pemilihan legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dalam rangka mewujudkan pemilu tahun 2019 yang aman, damai dan sejuk di wilayah hukum Polres Indramayu. \"Kami minta kerja sama masyarakat kecamatan Krangkeng untuk ikut mendukung terciptanya situasi yang kondusif. Karena sebentar lagi akan ada pileg dan pilpres. Mari kita wujudkan pemilu yang aman, damai dan sejuk,\" harap kapolres. Dalam kesempatan itu Kapolres Yoris menyampaikan pesan-pesan kamtibmas terkait dengan permasalahan hukum maupun berita hoax yang diduga dibuat oleh orang tak bertanggungjawab untuk sasaran memecah belah persatuan. \"Polres Indramayu saat ini menaruh perhatian lebih terhadap kasus pencurian kendaraan bermotor. Karena kami banyak menerima keluhan dari masyarakat, tentang sering terjadinya kehilangan sepeda motor, \" ujar Yoris. Berdasarkan keluhan masyarakat, Pihak kepolisian segera bergerak ke lapangan dan melakukan razia kendaraan di beberapa tempat. Hasilnya dalam kurun waktu sebulan mengamankan 312 unit motor curian.  Dari jumlah sebanyak itu, 178 di antaranya tidak teridentifikasi karena nomor rangka dan mesin telah dirusak. Sebanyak 40 unit sudah teridentifikasi dan dikembalikan kepada pemiliknya. \"Terhadap aksi kejahatan ini, kami akan terus menggelar razia guna menekan kriminalitas di Kabupaten Indramayu. Polisi akan terus berpatroli guna memberikan rasa aman kepada masyarakat. Apalagi dalam waktu dekat masyarakat akan merayakan perayaan akhir tahun,\" tegas Yoris. Sementara itu, Camat Krangkeng Ali Alamudin SH mengakui, tindak kriminal curanmor memang selalu dikaitkan oleh warga di wilayahnya. Padahal pelakunya hanya segelintir orang saja. Namun membuat nama wilayahnya buruk keseluruhan. Dia juga mengatakan, tingginya tingkat kriminalitas tak lepas dari faktor ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) termasuk sulitnya lapangan pekerjaan sehingga membuat mereka nekat melakukan aksi kriminal. \"Pelaku kriminal rata-rata berpendidikan kurang tinggi, dan kurang pendidikan agama. Hal ini juga terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan dan desakan ekonomi. Akhirnya mereka berbuat nekat itu,\" ucapnya. Untuk mengatasi kasus tersebut, kata Ali, perlu penanganan serius dari pemerintah daerah. Dia merencanakan para pemuda Krangkeng akan diberikan pelatihan kerja. \"Sejauh ini upaya pencegahan telah dilakukan ke masyarakat. Salah satunya terus memberikan pemahaman agama kepada para warga. Dan kami berharap keberadaan pesantren yang ada bisa mengubah pola hidup masyarakat,\" ujar Ali. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: