Tempat Singgah, Kota Besar Tjirebon Jadi Tempat Dagang
CIREBON-Adalah sudah selajaknja, bahwa tiap orang jang mentjintai Kota Besar Tjirebon, merasa sjukur dan gembira. Kota ini telah meningkat tarafnya dengan sebutan kota besar. -M Rukadi Wirjahardja, Residen Tjirebon- Kota Cirebon bakal punya pemimpin baru dalam beberapa hari ke depan. Walikota-wakil walikota terpilih bakal dilantik. Mengukuhkan mereka menjadi pejabat definitif yang akan memimpim kota ini dalam lima tahun ke depan. Sebelum ke sana, ada baiknya berkaca ke belakang. Agar menjadi pijakan. Sebelum benar-benar melompat. Bahwa kota ini telah tumbuh menjadi besar. Dengan segala kemeriahan perdagangan dan kehidupannya ketika itu. Yang warisannya masih bisa disaksikan hari-hari ini. Conveying heartiest congratulations on the occasion of the Anniversary of the Tjirebon Manicipatity. British American Tobaco Manufactures, Indonesia Ltf, Tjirebon, 1956. Menghaturkan slamet hari ulang tahun ke 50 Kota Besar Tjirebon. NV Autohandel VC/H Rous and Meeuwenoord, Kasepuhan 3, Tjirebon. Iklan-iklan itu termuat dalam Lembaran Perajaan Peringatan Ulang Tahun ke-50 Kota Besar Tjirebon. Yang diterbitkan, 1 April 1956. Menjadi saksi sejarah. Sekaligus dokumentasi begitu meriahnya perdagangan Kota Cirebon ketika itu. Yang usianya masih muda. Baru lima puluh tahun. Buku berukuran A5 itu dipenuhi iklan. Dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kota Cirebon. Juga yang memiliki hubungan dagang. Baik dari Jakarta, Surabaya, sampai Tiongkok. Sebutan kota besar ini tidak sembarangan disematkan. Dalam Lembaran Perajaan Peringatan Ulang Tahun ke-50 Kota Besar Tjirebon, M Rukadi Wirjahardja, Residen Tjirebon menyebutkan, Kota Cirebon di tahun itu, sudah dihuni beribu-ribu orang. Juga kota pelabuhan dan pusat hubungan lalu lintas. \"Kota ini telah 50 tahun berstatus gemeente, yang telah meningkatkan tarafnya menjadi kota besar,\" demikian dituliskan Rukadi, dalam sambutannya yang dimuat di halaman ketiga. Disebutkan pula, bahwa Kota Cirebon yang beratus tahun lalu hanya sekadar tempat kapal berlabuh dan orang singgah, karena kondisinya di tepi pantai. Telah berubah jadi pusat kehidupan. Yang telah menunjukkan kesanggupan dan kemampuannya untuk berdiri sendiri. Mengatur \"rumah tangga\" kota dengan baik. Masih bersumber pada catatan yang sama disebutkan bahwa Kota Besar Tjirebon tumbuh dalam keadaan yang tidak mudah. Terutama faktor keamanan. Kepala Polisi Karisidenan Tjirebon Pembantu Komisaris Besar Polisi RS Koesoemasoembada menyebutkan bahwa suasana keamanan memang sedang tidak baik. Kerap ada pelemparan granat ke pos polisi. Yang diikuti dengan sengketa senjata. Masyarakat juga dihantui dengan penodongan, pemerasan dan tindak pidana lain. Yang membuat kepolisian ketika itu bekerja keras menangani kriminalitas jalanan. Stabilisasi pada akhirnya menjadi kunci perkembangan Kota Besar Tjirebon. Yang menjelang kwartal akhir 1952 menjadi lebih kondusif. Seiring keamanan yang membaik, juga dilakukan penyerahan kembali pengawasan keamanan atas Kotrapradja Tjirebon sesuai surat Order Pelaksana Kekuasaan Militer 17 Maret 1953 nomor 292/P./PKM/53. Stabilitas keamanan ketika itu yang turut menghidupkan sektor bisnis. Saksi bisunya adalah Lembaran Perajaan Peringatan Ulang Tahun ke-50 Kota Besar Tjirebon. Buku dengan 150-an halaman itu memuat sedikitnya 160 iklan berukuran seperempat halaman, 22 iklan setengah halaman dan dua iklan satu halaman. Semua iklan itu datang dari sektor usaha. Yang bergerak di bidang percetakan, perdagangan, ekspor impor, manufaktur, rokok, minuman keras, batik, rumah makan, perjudian, hingga jasa makelar. Sementara dari kategori, terdapat sedikitnya 79 lapangan usaha. Baik nasional juga multinasional. (myg/apr/yud/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: