Anda Tertarik, Mata Kuliah Beyonce dan Rihanna?

Anda Tertarik, Mata Kuliah Beyonce dan Rihanna?

Percaya atau tidak. Ini bukan mengada-ada. Jika Anda adalah fans berat Beyonce atau Rihanna, mungkin Anda akan dengan senang hati dan rajin mengikuti mata kuliah yang cukup unik ini. The University of Texas, Austin, Amerika Serikat, menawari para mahasiswanya sebuah kelas yang berfokus pada feminisme. Baca: Excerpt Beyonce in Formation from Entertainment Weekly Constance Bailey Beyonce and Black Feminism Syllabus Program studi Afrika-Amerika itu menyediakan sebuah modul mata kuliah dengan nama \"Beyonce Feminism, Rihanna Womanism\". Modul tersebut menjadikan dua diva pop asal AS itu sebagai panutan dalam hal feminisme dan kebudayaan perempuan AS berkulit hitam. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini akan memulai studinya pada musim semi 2015. \"Mahasiswa di kelas ini akan belajar lebih jauh daripada mendengarkan musik indah dari Beyonce dan Rihanna. Mereka tidak akan mendengarkan lagu Beyonce maupun Rihanna hanya untuk bersenang-senang atau bahkan membandingkan peran Beyonce dan Rihanna di budaya pop. Lebih dari itu, mahasiswa akan lebih belajar mengenai bagaimana lirik, musik video, dan aksi dari kedua perempuan ini mengekspresikan berbagai aspek dari feminisme kulit hitam, misalnya kekerasan, kesempatan ekonomi, seksualitas, standar kecantikan, dan pengungkapan diri yang kreatif,\" sebut pihak kampus. Sebuah lirik lagu dari penulis asal Nigeria, Chimamanda Ngozi Adichie, menyebutkan, \"Kami mengajarkan anak perempuan untuk menganggap dirinya kecil. Untuk membuat mereka lebih kecil lagi. Kami berkata kepada anak perempuan, \'Kamu boleh punya ambisi, tetapi jangan terlalu banyak. Kamu boleh berusaha untuk menjadi sukses, tetapi tidak perlu terlalu sukses. Jika tidak, kamu akan mengancam para pria\'.\" Lirik lagu tersebut sebenarnya adalah bentuk sarkasme yang mengangkat perempuan berkulit hitam, khususnya di Afrika, diajarkan untuk selalu mengutamakan para pria, bukan dirinya sendiri. Dari mata kuliah Beyonce dan Rihanna itu, diharapkan kedua tokoh terkenal perempuan Afrika-Amerika itu dapat menjadi inspirasi bagi setiap perempuan, khususnya perempuan Afrika-Amerika. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: