Misteri Suara Langit Kawasan Pantura, Suara Pesawat Buatan Rusia?

Misteri Suara Langit Kawasan Pantura, Suara Pesawat Buatan Rusia?

Suara misterius yang terdengar di Pekalongan dini hari tadi ternyata juga didengar warga di Kota dan Kabupaten Semarang. Berdasarkan informasi yang dihimpun radarcirebon.com, suara misterius juga terdengar  warga di kawasan Pantura,  Tegal, Brebes, Pemalang, Cirebon, hingga Kabupaten Batang, dibuat heboh oleh suara menderu dari langit, Jumat (14/12/2018) dini hari. Suara aneh dari langit yang mirip dengungan pesawat tersebut terdengar oleh warga di daerah-daerah tersebut pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Baca: Heboh Suara Misterius dari Langit di Kawasan Pantura, BMKG: Bukan Fenomena Cuaca Dilihat radarcirebon.com di situs Flight Radar 24, pada pukul 05.40 UTC atau 00.40 WIB, pesawat Antonov An-12BP dengan nomor registrasi UR-CGW melintas di langit Purwakarta, Jawa Barat, pada ketinggian 15.350 kaki. Pesawat terdeteksi hingga sekitar langit Subang pada empat menit kemudian. Anehnya, pada situs tersebut, terlihat garis putus-putus saat pesawat diduga melintas di langit Subang hingga Kendal, Jawa Tengah. Pesawat kembali terdeteksi di Kendal dengan ketinggian terbang 23.000 kaki pada pukul 06.14 UTC atau 01.14 WIB. \"UR-CGW Tak ada informasi dari mana pesawat itu lepas landas. Begitu pula tujuan akhir pesawat bernomor penerbangan UKL 4082 itu. Informasi berikutnya, dari situs Flight Radar 24, pesawat bernomor penerbangan UKL 4082 terakhir terdeteksi di New South Wales, Australia. Belum ada informasi ke mana pesawat itu akan mendarat. Penelusuran radarcirebon.com, pesawat Antonov merupakan pesawat buatan Oleg Konstantinovich Antonov. Ia adalah desainer pesawat terbang Rusia (dulu-Uni Soviet) dan kreator sejumlah pesawat terbang sipil dan militer, termasuk An-225 Mriya, sebuah raksasa setinggi gedung berlantai enam, dengan lebar sayap 88 m, mampu membawa beban 250 ton lebih dengan jarak tempuh 4.000 kilometer (sekitar 2.500 mil). Antonov merupakan pendiri dari Antonov ASTC, perusahaan pesawat terbang terkenal di Ukraina. Ia dilahirkan di Troitsy, sebuah desa dekat Moskow pada 7 Februari 1906. Dia lahir dari pasangan Kostantyn Kostantynonych Antonov, seorang insinyur sipil dan Hanna Yukhymivna Bykoryukina. Ibunya meninggal saat ia berumur 9 tahun. Sejak usia dini, Antonov terpesona dengan pesawat terbang dan menghabiskan sebagian besar waktu luangnya di bandara lokal dekat tempat tinggalnya. Antonov lulus dari Kalinin Leningrad Polytechnical Institute tahun 1930. Dia menjadi desainer utama pabrik Glider Moskow dan selama delapan tahun berikutnya, ia merancang lebih dari 30 glider yang berbeda. Ketika perang dunia II berkecamuk, Antonov bergabung dengan kantor desain Yakovlev. Dia menghabiskan waktu dua tahun untuk mendesain pesawat petarung \"Yak\", yang paling banyak digunakan Uni Soviet saat itu. Meskipun bekerja sebagai perancang pesawat militer, namun Antonov tidak pernah melupakan mimpinya untuk merancang pesawat sipilnya sendiri. Seusai perang, Antonov pindah ke Novosibirsk untuk mengepalai kantor cabang pabrik penerbangan Yakovlev. Pesawat pertama yang dirancang oleh kantor Antonov dikenal sebagai An-2, yang mengambil penerbangan pertama pada tahun 1947. Saat itu, pesawat rancangan Antonov tersebut menjadi pesawat biplan terbaik di dunia, dan masih terbang hingga saat ini. Pesawat ini merupakan satu-satunya pesawat yang masih diproduksi massal selama lebih dari 50 tahun. Pesawat buatan Antonov mendapatkan banyak pujian lantaran kemampuan mereka untuk lepas landas dari lapangan udara kecil, kemampuan manuver yang tinggi, kemampuan mengangkut kendaraan besar dan berat serta efektifitas biaya yang rendah. Selama 60 tahun bekerja, ia menulis sekitar 200 risalah, empat buku dan puluhan artikel yang dipublikasikan di majalah ilmiah. Dia memegang 72 paten penemuan. Atas jasanya tersebut, mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah Uni Soviet, seperti State Prize of the USSR (1952) dan Lenin Prize (1962), disamping sejumlah penghargaan lainnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: