Siswa SMKN 1 Japara Kuningan Sepakat Tolak Intoleransi

Siswa SMKN 1 Japara Kuningan Sepakat Tolak Intoleransi

KUNINGAN-Suara lantang dan kompak terdengar dari salah satu sudut tempat aubade di lapangan upacara SMKN 1 Japara, Kamis(12/12). Ternyata suara tersebut berasal dari para aktivis SMKN 1 Japara yang sedang kompak melakukan deklarasi tolak intoleransi di Jawa Barat. Suara tersebut tidak saja keluar dari mulut para aktivis Nepan (sebutan SMKN 1 Japara), melainkan juga dari kepolisian Resor Kuningan dan Kabag Hukum Setda Kuningan HM Budi Alimuddin yang berada di lapangan upacara. Setelah melakukan deklarasi dilanjutkan dengan pemberian wawasan hukum dan Hak Asasi Manusia oleh Kabag Hukum Setda Kuningan Budi Alimudin. Dalam paparanya, Budi mengajak agar semua siswa dan siswi SMKN 1 Japara memahami dan memaknai hak asasi manusia atau HAM. “Perlunya menghormati HAM dan melakukan penegakan terhadap HAM, sehingga kita memiliki kesadaran yang tinggi terhadap toleransi. Dan juga menyadari arti perbedaan di antara kita yang pada akhirnya akan meminimalisir tingkat gesekan di lingkungan masyarakat,” terang dia. Kepala SMKN 1 Japara Dra Hj oon Patonah MSi, sangat mendukung deklarasi tolak intoleran yang dilakukan para siswanya. Pihaknya juga berterima kasih kepada Polres dan Pemkab Kuningan yang sudah memberikan pemahaman hukum dan HAM kepada para pelajar SMKN 1 Jalaksana. “Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Polres Kuningan dan Pak Kabag Hukum yang telah memberikan wawasan keilmuannya. Kami juga mengucapkan selamat kepada Pemkab Kuningan atas prestasi yang diraih, Kuningan sebagai Kabupaten Peduli HAM. Dan tak lupa, permohonan maaf tidak dapat mendampingi secara langsung karena sedang menerima Anugerah Atikan SMKN 1 Japara sebagai Sekolah Berbasis IT tingkat Provinsi Jawa Barat,” ujar mantan Kepala SMKN 1 Cilimus tersebut. Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Japara Asep Saepudin MPdI mengatakan, kegiatan ini sebagai suplemen pengetahuan bagi siswa SMK yang tidak saja harus terampil dan profesional dalam bekerja menghadapi era 4.0, tapi juga harus memiliki pemahaman yang baik dalam hal keilmuan lainnya. “Termasuk pemahaman akan toleransi dan intoleransi yang dirangkai dalam materi HAM. Dan kegiatan deklarasi ini didampingi para guru dan tim kesiswaan,” pungkasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: