Angkat Gelaran Wayang Ajen dengan Konsep Kekinian

Angkat Gelaran Wayang Ajen dengan Konsep Kekinian

MAJALENGKA- Alun-alun Leuwimunding menjadi lautan manusia. Ribuan penonton tumpah ruah saat menyaksikan pagelaran pesona nusantara wayang ajen dan dakwah, Sabtu (15/12) malam. Kegiatan yang dibuka dengan musik tatalu gamelan dan tari jaipongan inovatif tersebut juga diramaikan musik religi dengan penyanyi Rita Tila. Asdep Strategi dan Komunikasi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata, Harianto, menyebutkan, kegiatan tersebut sebagai upaya pengembangan pariwisata dan kebudayaan di Indonesia khususnya di Kabupaten Majalengka. “Pengembangan pariwisata itu harus banyak dilakukan termasuk strategi yang diterapkan. Khusus untuk Kabupaten Majalengka potensi pariwisata sangat banyak,” jelasnya. Harianto mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan komitmen pemimpin bupati dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang sangat dirasakan pengembangannya. “Dengan kegiatan dan hiburan yang berkualitas ini menjadi bagian strategi agar semakin tumbuh lagi. Karena sangat memungkinkan membangun kepariwisataan di Majalengka,” imbuhnya. Sementara itu, Ki Dalang Wawan Ajen menambahkan bahwa kegiatan ini harus sebagai trigger atau pemicu agar mampu menginspirasi semua pihak, baik budayawan dan pemerintah. Dengan semakin menginspirasi adanya pertunjukkan, kata Ki Dalang, minimalnya sebuah kesenian di Majalengka bisa memiliki kesadaran untuk membangun kreativitas dan sesuatu yang baru. “Kegiatan atraksi pariwisata dan budaya ini memang sebuah tradisi. Tetapi tradisi itu jangan hanya mengandalkan tradisi, namun harus memiliki konsep kekinian yang inovasi agar bisa ditingkatkan. Tetapi tidak meningggalkan jati diri sebuah tradisi itu sendiri,” pesannya. Sedangkan, Maman Imanulhaq mengatakan, wayang ajen menyajikan kearifan lokal yang dikemas dalam atraksi menarik. Sehingga pesan moral tersampaikan secara apik dan jelas oleh dalang. Menurutnya, wayang bisa menjadi media penyampai pesan moral yang dahsyat melalui ceritanya. Pesan cerita yang ditampilkan, katanya, sangat bagus, penuh makna dan mengandung filosofi hidup yang sesungguhnya serta bisa diterima semua kalangan. Baik orang tua maupun anak muda masa kini. Sehingga wayang menjadi seni tontonan yang penuh tuntunan. Wayang ajen, menurutnya, adalah salah satu wayang kebanggaan tanah air yang telah diapresiasi di 51 negara dan wayang ajen mengkolaborasikan wayang golek, multimedia, komposisi musik dan seni lainnya dalam sebuah pertunjukan. “Wayang Ajen bukan sekadar tontonan, tapi penuh tuntunan dan falsafah hidup. Namun tidak kering dari guyon yang lucu, cerdas dan satir. Sehingga kita mendapatkan sajian yang unik, lucu dan spektakuler,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Gatot Sulaeman menambahkan, jika budaya itu semakin dinamis. Dia mengakui, penyumbang PAD di daerah itu tidak terlepas dari sektor pariwisata. Dia juga berupaya bahwa sejumlah kegiatan kebudayaan bakal menjadi destinasi wisata di kota angin. “Pariwisata itu harus tetap ditumbuh kembangkan dan dijaga. Kami berusaha mengapresiasi dan mendukung masyarakat dalam melestarikan kearifan lokal. Kegiatan ini menjadi jati diri urang sunda dan salah satu terbaik di pesona Indonesia,” pungkasnya. (ono/iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: