Nataru, Pasokan Pangan Dipastikan Stabil

Nataru, Pasokan Pangan Dipastikan Stabil

JAKARTA- Kementerian Pertanian memastikan pasokan pangan dan komoditas hortikultura menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019 tercukupi di pasaran. Jenis pangan dan hortikultiura yang dijamin aman tersebut antara lainnya, daging ayam, daging sapi, telur, cabai keriting dan rawit maupun beras. Bukan hanya cukupnya ketersediaan komoditas tersebut, Kementan juga menjamin jika harga tak akan bergejolak sehingga tetap terjangkau oleh daya beli masyarakat. “Ketersediaan daging sapi dan kerbau menghadapi Natal dan Tahun Baru 2019 mencukupi. Berdasar perhitungan ketersediaan dan kebutuhan terdapat surplus sebanyak 11.219 ton,” ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita, di Jakarta, Minggu (16/12). Ketut mengungkapkan, produksi day old chicken (DOC) atau ayam umur sehari di tingkat akhir pedagang ayam sebanyak 3.281.345.300. Begitu juga dengan stabilitas pasokan pangan serta harga, Ketut menuturkan, pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga tetap terkendali dengan melakukan sinergi bersama kepolisian di setiap daerah guna memantau di pasaran. Sedangkan Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, menyebutkan, kondisi saat ini produksi berbagai jenis cabai di tingkat petani amat melimpah. “Pasokan cabai ke pasar Jabodetabek lancar dan mencapai 290 ton per harinya atau 8.700 ton per bulan,” ucap Suwandi. Suwandi mengungkapkan, sejak November 2018 hingga Januari 2019, ketersediaan berbagai jenis cabai aman di wilayah Jabodetabek. Untuk bulan November 2018, ketersediaan cabai 26.214 ton, lalu Desember 2018 sebesar 19.348 ton serta Januari 2019 sebanyak 18.744 ton. “Aman ketersediannya. Tidak perlu khawatir dengan komoditas cabai,” kata Suwandi. Sementara itu, untuk beras, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, instansinya kini memiliki stok di gudang mencapai 2,4 juta ton. Tri Wahyudi juga menjelaskan, Bulog dan PT Food Station telah menggelar operasi pasar beras medium dengan harga Rp8.500 per kapita. Upaya tersebut, ucap Tri Wahyudi, untuk menekan melonjaknya harga beras premium. “Stok yang cukup diharapkan menjaga stabilitas harga beras. Stabilisasi harga juga sudah terlaksana di seluruh Indonesia,\" ujar Tri Wahyudi. Dia memastikan Bulog telah menyiapkan pasokan beras premium ke pasar induk Cipinang. Pengamat Pertanian, Juli Yulianto menilai euforia permintaan pangan di hari besar Natal dan Tahun baru berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri. Jadi tekanan terhadap permintaan komoditas pangan juga akan berbeda. “Sensitivitas harga pangan menjelang lebaran akan lebih tinggi dibandingkan hari Natal dan Tahun Baru. Dengan tekanan permintaan lebih rendah, kemungkinan gejolak harga menjelang Natal dan Tahun Baru relatif kecil,” ujarnya saat dihubungi Fajar Indonesia Network (FIN), Minggu (16/12). Hal ini karena sejak Minggu terakhir sebelum Natal, harga pangan tidak banyak gejolak. “Mungkin saat ini hanya telur yang sempat bergerak naik hingga Rp26 ribu/kg di tingkat eceran. Kenaikan harga telur bisa jadi dampak gejolak yang jadi pada peternak layer beberapa waktu lalu karena kesulitan jagung untuk pakan ternak,\" tutur dia. Menurut dia, untuk komoditas pangan lainnya, bisa jadi relatif stabil, karena kenaikan sudah dipicu pada saat Lebaran lalu.  “Apalagi tekanan terhadap permintaan pangan relatif kecil,\" tambah dia. Lanjut Juli, jika ada kenaikan harga pangan biasanya cenderung di spot-spot yang merayakan Natal. “Tapi juga tidak akan tinggi kenaikannya,\" pungkas dia. (din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: