Pantau Volume Air Musim Hujan, Petugas Piket DPPSDA Ditambah

Pantau Volume Air Musim Hujan, Petugas Piket DPPSDA Ditambah

MAJALENGKA - Menjadi daerah rawan bencana alam seperti longsor dan banjir, membuat sejumlah instansi terkait di Majalengka waspada memasuki musim hujan tahun ini. Tak terkecuali, Dinas Perumahan dan Permukiman Sumber Daya Air (DPPSDA). DPPSDA menambah jumlah personel guna memantau perkembangan kondisi volume air sungai hingga penambahan petugas piket di kantor. “Seperti kita ketahui bahwa Kabupaten Majalengka berada pada urutan 16 daerah rawan bencana. Selain itu, pada tingkat provinsi berada di 7 besar. Bencana itu tidak bisa diduga dan kapan waktunya,” kata Kepala Dinas PPSDA Agus Tamim, Selasa (18/12). Dia menyebutkan, setiap UPTD setiap malam ada petugas sebanyak empat orang. Sementara siang dan pada hari libur yakni Sabtu dan Minggu justru ditingkatkan menjadi 12 orang. Sedangkan untuk hari kerja ada 15 orang ditambah pegawai reguler. “Sebetulnya setiap hari piket ada. Bahkan tidak hanya saat jaga-jaga banjir juga, melainkan standby dalam menjaga kondusivitas lingkungan kantor,” imbuhnya. Namun demikian, sambung Agus, memasuki musim hujan ini sejumlah petugas lebih di intensifkan sebagai salah satu fungsi komando. Yaitu dilaksanakan melalui pengerahan SDM, kebutuhan logistik, hingga koordinasi antar instansi secara vertikal. Di samping itu ada langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana. “Karena fungsi pelaksana yakni dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan OPD, instansi vertikal dengan memerhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana dan peraturan perundang-undangan. Yang pasti untuk upaya mengantisipasi pra dan pasca bencana, kami selalu berkoordinasi kepada semua pihak,” tandasnya. Ditambahkan Agus, volume air di sejumlah sungai di wilayah Majalengka mendapatkan pemantauan. Karena kerap adanya peningkatan saat hujan turun. Seperti Sungai Cihiem melewati Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih, Desa Bangbayang Kecamatan Lemahsugih, Desa Sukadana  Kecamatan Malausma, Desa Kaladua Kecamatan Lemahsugih, Desa Cipeundey Kecamatan Bantarujeg dan desa Cigaleh Kecamatan Lemahsugih, Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih, Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg, Desa Babakan Sari kecamatan Bantarujeg sampai muara ke Cilutung. Panjang sungai sekitar 18 kilometer dengan lebar terkecil 6 meter hingga lebar terbesar 45 meter dengan rata-rata lebar terpajang 35 meter. “Sementara untuk kedalaman rata-rata dari tanah asal (pesawahan) ke dasar sungai sekitar 2 meter. Jadi kalau banjir besar volume air bisa sampai 1,5 meter. Saat ini volume air di sungai tersebut baru mencapai ketinggian sekitar 0,60 centimeter dan masih aman,” paparnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: