Sudah Difoto Enam Kali, Sampai Ambruk Belum Dapat Bantuan dari Pemkab

Sudah Difoto Enam Kali, Sampai Ambruk Belum Dapat Bantuan dari Pemkab

CIREBON-Belasan orang yang baru saja selesai melakukan tahlilan di rumah Sa’i (38), warga Dusun II, RT 04 RW 03, Desa Japura Bakti, Kabupaten Cirebon langsung berlarian ketika mendengar suara gemeretak dari bagian atap rumah dan perubahan struktur atap yang terlihat agak miring. Mereka buru-buru berupaya menyelamatkan diri karena maklum kondisi rumah Sa’i berupa bangunan semi permanen dan sudah rapuh karena berumur sangat tua. Beruntung, atap rumah Sa’i tidak langsung ambruk, sehingga tidak ada korban dalam insiden tersebut. Rumah sendiri baru benar-benar ambruk setelah keluarga Sa’i dan belasan tamu-tamunya berada di luar rumah. Bagian rumah yang ambruk dimulai dari bagian sisi kiri rumah dan disusul di bagian depan rumah. Kepada Radar Cirebon, Sa’i menuturkan jika kejadian tersebut terjadi kurang lebih sekitar pukul 14.00 WIB. Dia pun ikhlas bagian rumah lainnya dirobohkan paksa karena khawatir ambruk dan menimpa rumah tetangganya, serta membahayakan warga sekitar. “Jadi, tadi baru saja tahlilan. Kita syukuran memperingati meninggalnya orangtua. Ini peringatan ke-3 tahun atau istilah di sini mendak. Nah, saat baru selesai, lalu ada suara kretek-kretek di bagian atap, langsung pada lari keluar dan tidak lama kemudian beberapa bagian mulai ambruk seiring dengan turunnya hujan,” ujar Sa’i. Menurut Sa’i, dia belum pernah menerima bantuan untuk memperbaiki rumahnya, baik melalui program rutilahu atau program-program lainnya. Padahal, dia yang mempunyai istri dan dua orang anak itu, tidak punya penghasilan tetap karena bekerja sebagai buruh panggilan saja. “Saya kalau bantuan belum pernah dapat. Kemarin-kemarin hanya difoto saja rumahnya sama perangkat desa. Kalau ditotal mungkin sudah sekitar 6 kali difoto. Katanya mau dikasih bantuan rutilahu. Bahkan terakhir difoto sekitar tiga hari yang lalu. Tapi sampai sekarang belum ada bantuan yang datang,” imbuhnya. Saat ini, ia dan keluarganya belum tahu akan tinggal di mana setelah rumah satu-satunya peninggalan orangtuanya tersebut ambruk. Paling tidak, menurut Sa’i, dia akan membuat tenda darurat dulu untuk berlindung dari panas dan hujan. Namun demikian, ia tetap khawatir karena saat ini isterinya tengah hamil anak ketiganya. “Untuk tempat tinggal mungkin nanti kita bikin tenda sementara dulu, sampai ada uang untuk bangun rumah. Cuma saya agak khawatir dengan kondisi isteri saya saat ini. Karena isteri saya sedang hamil,” jelasnya. Sementara itu, perangkat Desa Japura Bakti Sodikin saat ditemui Radar Cirebon menuturkan, pihaknya sudah melaporkan kondisi yang terjadi pada keluarga Sa’i kepada pihak kecamatan dan instansi terkait. “Sekarang kita buat proposal. Nanti langsung kita ajukan ke Kesra dan Dinsos, agar bisa segera dibantu. Kita akan kawal prosesnya agar bisa diprioritaskan, karena ini sangat mendesak,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: