Prihatin Kekalahan Pers
AS Serukan Dukungan Lawan Kartel Narkoba WASHINGTON - Menyerahnya media lokal Meksiko terhadap kartel obat bius mengundang reaksi serius dari Amerika Serikat (AS). Selasa waktu setempat (21/9), secara resmi, Washington mengungkapkan keprihatinan atas pemasungan pers oleh penjahat narkoba di negeri yang dipimpin Presiden Felipe Calderon tersebut. Pemerintahan Presiden AS Barack Obama khawatir, pengekangan media tersebut akan menelan lebih banyak korban. Para jurnalis yang tetap mengkritik kartel-kartel obat bius di Kota Ciudad Juarez dapat dipastikan akan mati di tangan mereka. “Kami sudah mengungkapkan keprihatinan terhadap pemerintah Meksiko terkait dengan perlindungan yang mereka berikan kepada insan pers,” kata Jubir Departemen Luar Negeri AS Mark Toner seperti dikutip Agence France-Presse. Dalam kesempatan itu, dia mengimbau pemerintahan Calderon mengambil tindakan nyata dalam melindungi para jurnalis. Dengan demikian, nasib tragis wartawan El Diario de Juarez Luiz Carlos Santiago dan wartawan lokal lainnya, Armando Rodriguez, tidak perlu kembali terjadi. Apalagi, Selasa lalu pemerintah Meksiko menegaskan sikap untuk tetap memerangi kartel-kartel obat bius yang main hakim sendiri lewat geng-geng kriminal mereka. AS, sebenarnya, tidak hanya prihatin atas perkembangan perang kartel obat bius di Meksiko yang membuat media tersudut. Beberapa waktu lalu Washington bahkan memberikan suaka kepada seorang jurnalis Meksiko yang mengaku diteror kartel obat bius. Jorge Luis Aguirre, pengelola portal berita LaPolaka.com, sudah dua tahun terakhir tinggal di El Paso, Texas. Kota tersebut bersebelahan dengan Ciudad Juarez yang memang terletak di perbatasan. “Kini saya bisa kembali bernapas lega. Suaka ini membuka jalan bagi para jurnalis yang terjebak di tengah perang kartel Meksiko yang mengalami ketidakadilan. Sebab, di sana pemerintah lokal pun merupakan bagian dari sindikat penyelundupan narkoba,” ungkapnya dalam wawancara dengan Reuters Senin waktu setempat (20/9). Aguirre merupakan wartawan Meksiko pertama yang mendapatkan suaka politik resmi dari Washington. Sejauh ini, perburuan pasukan elite federal dan militer Meksiko terhadap gembong narkoba paling dicari, Joaquin Guzman alias Shorty, belum membuahkan hasil. Shorty menjadi buron wahid pemerintah karena dialah yang selama ini memantik perang. Dia berusaha merebut tongkat komando narkoba dari tangan Vicente Carrillo Fuentes, pentolan Kartel Juarez. Saat ini Fuentes-lah yang menguasai perdagangan narkoba di Ciudad Juarez. (hep/c10/dos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: