Pengungsi Rohingya Dipulangkan Paksa, Kabur ke Bangladesh

Pengungsi Rohingya Dipulangkan Paksa, Kabur ke Bangladesh

DHAKA - Lusinan Muslim Rohingya melintasi perbatasan ke Bangladesh dari India dalam beberapa hari terakhir. Hal itu terjadi, ketika New Delhi menghadapi kecaman karena mendeportasi minoritas yang dianiaya ke Myanmar. Pekan lalu, India menyerahkan keluarga Rohingya ke pihak berwenang Myanmar. Pemulangan paksa yang kedua dalam beberapa bulan terakhir pun, dikritik oleh PBB dan kelompok hak asasi manusia. India dinilai telah mengabaikan hukum internasional dan mengirim etnis Rohingya dalam situasi bahaya. India memang bukan merupakan negara yang menandatangani Konvensi Pengungsi PBB. Namun di tahun 2018, ada sekitar 230 warga Rohingya yang masuk ke India. Seketika, kelompok garis keras Hindu menyerukan agar Muslim yang dipindahkan harus dideportasi secara masal. Para pejabat perbatasan dan polisi Bangladesh mengatakan, puluhan Rohingya telah ditahan ketika menyeberang dari India dalam sepekan terakhir. Mereka dikirim ke kamp-kamp pengungsi di selatan negara itu, tempat satu juta Muslim terlantar tinggal dalam kesulitan. \"Mereka memberi tahu kami bahwa mereka panik setelah India mulai menahan para pengungsi Rohingya dan mendeportasi mereka ke Myanmar,\" kata Shahjahan Kabir, seorang kepala polisi di kota Brahmanpara di perbatasan Bangladesh timur, dilansir laman Channel NewsAsia. \"17 Rohingya ditahan Kamis lalu setelah menyeberang ke Bangladesh, diikuti oleh 31 di titik perbatasan yang berbeda. Sebagian besar telah tinggal di India hingga enam tahun,\" tambah Kabir. Di Cox\'s Bazar, distrik perbatasan, ada sekitar 720.000 warga Rohingya yang mengungsi dari penumpasan tentara Myanmar pada Agustus 2017. Pejabat setempat mengatakan setidaknya 57 warga lainnya telah tiba dalam beberapa hari terakhir. \"Mereka datang dari tempat-tempat seperti Hyderabad dan Jammu dan Kashmir. Wilayah itu satu-satunya mayoritas Muslim di bawah kendali India.\" kata Rezaul Karim, administrator pemerintah dari kamp pengungsi raksasa Kutupalong di Cox\'s Bazar. Selama beberapa dasawarsa, Rohingya menghadapi penganiayaan dan pogrom di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, yang menolak untuk mengakui mereka sebagai warga negara dan secara salah menyebut mereka sebagai imigran ilegal Bengali. Lusinan Rohingya juga dideportasi dari Arab Saudi ke Bangladesh pada akhir pecan. Para pejabat India mengatakan sekitar 40.000 Rohingya tinggal di India. Badan Pengungsi PBB mengatakan sekitar 18.000 Rohingya terdaftar di UNHCR. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: