Riley Jadi Penyebab Angin Kencang

Riley Jadi Penyebab Angin Kencang

CIREBON-Belakangan ini angin kencang melanda Wilayah III Cirebon dan Indonesia pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh Tropical Cyclone Riley di Samudra Hindia, diselatan Pulau Sumba. Dengan pusat tekanan 990 HektoPascal (hPa) dan kecepatan maksimum 45 Knot. Pola tekanan rendah 1007 hPa teridentifikasi di Samudra Hindia barat Aceh. Demikian diungkapkan forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Idzyin. Meneruskan rilis BMKG pusat, ia mengatakan, pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah utara-timur laut. Dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot, sedangkan di selatan wilayah Indonesia umumnya dari arah barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5-30 knot. Disebutkannya, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Jawa bagian timur, Kep Kangean, Laut Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Sumba. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut. \"Rinciannya, tinggi gelombang sedang antara 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di Selatan Malaka bagian Utara, Perairan Selatan Baubau-Kepulauan Wakatobi,\" ujar Faiz kepada Radar Cirebon. Selanjutnya, Perairan utara Sabang, Perairan Kep Sermata-Kep Tanimbar, Perairan Sabang-Banda Aceh, Kepulauan Kei- Kep Aru. Perairan Barat Simeulue-Kep Mentawai, Laut Banda Bagian Selatan, Perairan Bengkulu- Barat Lampung, Perairan Utara Kepulauan Sula. Perairan Timur Kep Bintan hingga Kep Kep Lingga, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur. Laut Natuna dan Selat Karimata, Perairan Utara Sulawesi Utara. Perairan Utara Babel, Perairan Bitung-Manado. Laut Jawa bagian barat dan tengah, Laut Sawu bagian utara. \"Diwaspadai juga Pantura Jabar hingga Jateng,\" jelasnya. Untuk kategori ombak tinggi 2,5-4,0 meter berpotensi terjadi di Perairan selatan Laut Jawa, Laut Bali bagian timur, Laut Sumbawa. Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jateng, Selat Makassar bagian selatan, Sekat Sumba bagian barat, Perairan Kep Sabalana-Kep Selayar. Laut Sawi bagian selatan, Perairan utara Sumbawa hingga Flores, Perairan Utara Kepulauan Anambas-Natuna dan Laut Natuna. Laut Flores bagian timur, Laut Jawa bagian timur, Laut Arafuru bagian tengah dan timur, Perairan utara Jatim-Keo Kangean. Saran dan iimbauan untuk keselamatan, diharapkan memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan waspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Sedangkan untuk kapal tongkang waspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.  BMKG juga mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar untuk waspada. Termasuk di pesisir pantura. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: