Disdik Berharap P3K Bisa Akomodir Usulan Daerah

Disdik Berharap P3K Bisa Akomodir Usulan Daerah

CIREBON-Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) bakal segera dibuka. P3K ini akan mengutamakan tiga bidang yaitu tenaga pendidikan, kesehatan dan penyuluh pertanian. Adanya kebijakan rekrutmen P3K ini, disambut baik oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon. Sebab saat ini kebutuhan guru memang masih cukup banyak. Terlebih rekrutmen ini akan mengutamakan tenaga honorer. \"Itu kan kebijakan pusat, kita sambut baik,\" ucap Kepala Dinas Pendidikan Drs H Jaja Sulaeman MPd kepada Radar Cirebon. Dia juga berharap adanya kebijakan pengangkatan P3K bisa ikut membantu dalam mengangkat kesejahteraan tenaga honorer. Juga mengakomodir kebutuhan pegawai di daerah. Hanya saja untuk pengangkatan P3K itu, merupakan kebijakan pusat, yang memang memiliki syarat tertentu. \"Mudah-mudahan jatah dari pusat untuk P3K guru ini kuotanya banyak. Kalaupun tidak semua, tetap dari pemerintah daerah akan memperhatikan,\" terangnya. Sejauh ini, lanjut Jaja, Pemkot Cirebon sendiri sudah memberikan kebijakan pemberian intensif kepada tenaga honorer melalui SK Walikota Cirebon. Dan kemungkinan tahun ini bakal diperpanjang, dengan menambah nilai intensif sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun sebelumnya, honorer mendapatkan insentif sekitar Rp300 ribu. Di lain sisi, Ketua Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Kota Cirebon Kusmana S Sos MSi berharap adanya rekrutmen P3K ini, bisa mengakomdir usulan dari daerah. Terutama dalam penetapan kuotanya. Sebab berkaca pada rekrutmen CPNS Tahun 2018 lalu, di mana kuota untuk eks Tenaga Honorer K2 sangat sedikit. \"Kita harapkan kuota yang ditetapkan nantinya berdasarkan usulan kebutuhan di daerah,\" ulasnya. Dalam hal ini, FTHSN sendiri memperjuangkan aspirasi tenaga honorer sekolah negeri, yang mencakup juga petugas tata usaha dan operator. Karena tenaga pendidik dan kependidikan ini menjadi satu kesatuan yang tidak dipisahkan. Dari data tenaga honorer yang sudah ter-SK-kan pada tahun 2018 sendiri ada sebanyak 1088 orang. Setelah divalidasi jumlahnya berkurang menjadi 1.066 orang, karena ada beberapa yang meninggal dan sudah tidak mengajar. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: