Sukarela, Pemuda Kaliwedi Penjaga Palang Pintu Kereta Api

Sukarela, Pemuda Kaliwedi Penjaga Palang Pintu Kereta Api

CIREBON-Dengan imbalan sukarela, empat orang pemuda dengan sibuknya mengatur lalu lintas. Mereka membantu setiap warga melintasi rel kereta api tanpa palang pintu di Desa Kaliwedi Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. Aksi keempat pemuda tersebut dilakukan tanpa paksaan atau perintah dari siapapun. Mereka yang peduli. Beberapa di antaranya rela sedikit menyisihkan uangnya. Warga yang menyisihkan uang koin hingga lembaran uang kertas dengan nominal tertentu, selalu disyukuri keempat pemuda tersebut. Tanpa sedikitpun nada paksaan terlontar dari mulut mereka. Keempat pemuda yang kala itu ditemui Radar Cirebon adalah Komarudin asal Desa Guwa Kidul Rudin asal Desa Kaliwedi, Yitno asal Desa Kaliwedi, dan Toha asal Desa Ujungsemi. Bersama rekan-rekannya yang lain, mereka dibagi menjadi 5 shift dalam menjaga perlintasan rel kereta tanpa palang pintu itu. Setiap shift terdiri dari empat hingga tujuh orang. Salah satu dari mereka, Komarudin mengaku, sudah empat tahun ia menjaga perlintasan kereta tersebut. Meski mendapat penghasilan dari berjaga perlintasan kereta, namun dia mengaku, harapan terbesarnya adalah perhatian terkait pemasangan palang pintu di perlintasan kereta tersebut. Dikatakan Komarudin, awal mula dirinya bersama teman-temannya berjaga di perlintasan kereta, ketika melihat banyaknya kendaraan yang terlibat kecelakaan akibat melintasi jalur tersebut. “Sudah 4 tahun saya sama temen-temen yang lain jaga di sini. Satu hari penuh atau 24 jam dan dibagi menjadi 5 shift. Alhamdulillah, setelah kami semua berjaga di sini, tidak ada lagi kecelakaan,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Dikatakan Komarudin, perlintasan rel kereta tersebut sudah puluhan tahun tidak memiliki palang pintu. Meski kereta masih jauh melintas, instingnya seperti sudah terlatih. Dari kejauhan, Komarudin sudah dapat mengetahui jalur perlintasan yang akan dilalui kereta itu. Dalam satu kesempatan, rekan Komarudin yakni Rudin mengatakan, PT KAI pernah beberapa kali meninjau lokasi tersebut untuk memasang palang pintu. Namun tidak kunjung direalisasi. Ia juga mengaku, menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri dan tahun baru, salah satu di antaranya mendapatkan imbalan. Besarannya sesuai UMR Kabupaten Cirebon saat tahun tersebut. Senada dengan Komarudin, Rudin menaruh harapan kepada pihak yang menaungi perlintasan, segera memasang palang kereta demi kenyamanan dan keselamatan warga. “Ya semoga sih ada palang pintu, biar warga juga semakin merasa aman dan nyaman lewatnya,” terangnya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: