Rp 78 Miliar Dikucurkan untuk Dana Desa

Rp 78 Miliar Dikucurkan untuk Dana Desa

MAJALENGKA - Untuk tahun 2019 ini, Kabupaten Majalengka akan menerima dana desa (DD) dari pemerintah pusat sebesar Rp 78 miliar. Demikian diungkapkan Bupati Majalengka Karna Sobahi di hadapan ratusan sekretaris desa (sekdes) dan sekretaris kelurahan (seklur) se-Kabupaten Majalengka di Gedung Graha Sindangkasih, Jumat (25/1). Selain Bupati  Karna, hadir dalam kegiatan sinkronisasi program Pemkab Majalengka dengan desa/kelurahan, itu Wakil Bupati (Wabup) Tarsono D Mardiana, Sekda Ahmad Sodikin dan Asda Pemerintahan, Aeron Randi. Lebih lanjut dikatakan mantan wakil bupati dua periode itu, dana desa di daerahnya mengalami peningkatan. Di mana, setiap desa akan mendapatkan dana desa sebesar Rp 1,3 miliar sampai Rp 1,4 miliar. “Sebanyak 330 desa dan 13 kelurahan se-Kabupaten Majalengka merupakan bagian terpenting dan garda terdepan dalam pembangunan yang harus dilaksanakan,” kata Karna dalam arahannya. Dibeberkan Karna, salah satu program nawacita kepemimpinan Presiden Joko Widodo adalah membangun negeri ini dari pinggiran. Maksudnya pembangunan dimulai dari desa. Sehingga, lanjutnya, setelah adanya UU Nomor 6 tentang Desa, pemerintah terus mengucurkan dana ke desa yang terus  bertambah. Dalam kesempatan itu pula, Karna berharap, pembangunan dapat dinikmati seluruh masyarakat. “Kami juga telah sepakat, dana bagi hasil pajak daerah akan diberikan kepada pemdes,” tandasnya. Bupati yang mengawali karirnya dari seorang guru SD ini berjanji akan melakukan penyesuaian pembayaran PBB, terutama di 9 kecamatan  yang sempat mengalami kenaikan PBB secara signifikan. Caranya, menyesuaikan nilai jual objek pajak (NJOP). Itu sesuai dengan janji kampanyenya menjelang pilkada lalu. Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kabupaten Majalengka membeberkan visi Raharja (religius, adil, harmonis dan sejahtera)  yang ingin terus digelorakan tidak hanya di RPJMD dan spanduk, tapi dapat diaktualisasikan dalam keseharian. “Kita sebagai umat beragama tetap harus bergantung kepada kekuatan Allah SWT. Kita ingin dalam pembangunan ini selalu harmonis. Artinya, akur bermitra, bersinergi, terus bersilaturahmi dan membangun sinergitas dengan berkeadilan,” bebernya. Sementara itu, Wabup Tarsono D Mardiana menambahkan bahwa sekdes atau seklur merupakan motor penggerak di desa dan kelurahan, sehingga dikumpulkan untuk mensinergiskan program pembangunan. “Posisi Pak Ulis dan Seklur ini sangat strategis demi adanya sinkronisasi dalam pembangunan,” bebernya. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: